Ombudsman Temukan Sekolah di Siak pinjam komputer siswa untuk UNBK

Kepala-Perwakilan-Ombudsman-Riau-Ahmad-Fitri.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRUR RODZI)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Salah satu sekolah di kabupaten Siak terpaksa harus meminjam komputer milik anak didiknya untuk menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Kondisi tersebut ditemukan Ombudsman RI perwakilan Riau yang melakukan pemantauan ke Kabupaten Siak sejak awal awal pekan ini.

Kepala Ombudsman Perwakilan Riau, Ahmad Fitri mengatakan Ombudsman tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut. Meski dia memberikan catatan seharusnya pemerintah
daerah bisa memberikan fasilitas dimasa mendatang.

"Iya, kami dapat informasi tersebut dari tim yang diturunkan ke Siak. Ada salah satu sekolah kekurangan PC dan pinjam pakai dari siswa," katanya, Selasa, 2 April 2019.

Justru dia mengatakan Ombudsman memberikan apresiasi kepada sekolah tersebut karena berusaha menggelar UNBK ditengah keterbatasan.



"Kita apresiasi ke sekolah yang punya komitmen untuk tetap melakukan UNBK meski kekurangan. Namun, ini seharusnya jadi perhatian Pemda," kata Ahmad.

Informasi yang dirangkum, sekolah yang terpaksa harus meminjam pakai peralatan komputer siswa tersebut adalah SMA Tahfidz Islamic Siak. Pelaksanaan UNBK tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh sekolah itu. Pelaksanaan ujian pun terpantau berjalan lancar setelah adanya persetujuan antara siswa dan pihak Sekolah.

Selain itu, Ombudsman juga sempat menemukan adanya kendala jaringan saat pelaksanaan UNBK di salah satu sekolah negeri di Pekanbaru. Akibatnya, ujian sempat terhenti selama 10 menit, sebelum berhasil diatasi oleh teknisi.

Lebih jauh, Posko Pengaduan Ombudsman yang sejak pekan lalu memantau pelaksanaan UNBK digelar tingkat SMK belum menemukan laporan kecurangan pelaksanaan ujian. "Memang kita akui tingkat kecurangan berkurang sangat signifikan dengan UNBK ini dibanding menggunakan kertas dan pensil," ujarnya.

Untuk itu, dia mengatakan Ombudsman memberikan catatan agar ke depan pelaksanaan UN dapat dilakukan dengan sistem komputer sehingga ujian lebih berkualitas. "Kecurangan yang selama ini kita temukan bisa diminimalisir," ujarnya.

Melengkapi Ahmad, Asisten Ombudsman Riau Dasuki yang memimpin tim pemantau ke kabupaten Siak mengatakan dua hari pelaksanaan UNBK berlangsung sangat baik dan lancar. Meski, dia mengatakan ditemukan pelaksanaan yang tidak sesuai prosedur, namun masih bisa ditolerir untuk dilakukan perbaikan. (**)