Siswi Korban Bullyng Disarankan Pindah Sekolah

ILUSTRASI-PERKOSAAN.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Psikolog anak, Violetta Hasan Noor menyarankan agar siswi SMP korba pelecehan seksual dari 18 teman-temannya segera mendapatkan sekolah baru demi pertumbuhan dan masa depannya.

Dengan catatan, dirinya mendapatkan penanganan khusus dari psikolog sembari menghilangkan trauma yang masih melekat pasca aksi asusila tersebut.

"Untuk tidak mau sekolah itu karena ada trauma dan rasa tidak nyaman takut bertemu kembali dengan pelaku. Solusinya ketemu dengan psikolog ceritakan semuanya dan paling baik memindahkannya ke sekolah baru dengan catatan mendapatkan penanganan psikologis sampai rasa traumanya hilang," sebutnya, Rabu, 20 Maret 2019.

Jika dibiarkan kata dia, akan berdampak dan mempengaruhi rasa percayaan diri, traumatik ketika berhadapan dengan lawan jenis, meningkatnya rasa takut sampai berkurangnya motivasi untuk belajar.

" Tapi pada prinsipnya kalau kejiwaan karakter penerimaan anak itu berbeda-beda. Sementara untuk besar kecilnya tergantung lagi si individual dalam menanggapi permasalahan," jelasnya.



Wanita yang juga pecinta hewan ini menambahkan, kepada orang tua harus lebih berperan aktif mendukung masa tumbuh kembangnya, seperti mengetahui siapa saja teman-temannya sampai memberikan pendidikan seks sejak dini bagi si buah hati.

" Paling penting itu pencegahan. Untuk orang tua harus bisa memberikan sex education sejak dini. Kadang orang tua tidak paham bahwa bagian ini begitu penting. Bisa diterapkan dari kecil seperti sejak duduk di bangku TK. Kita ajarkan bagian mana saja pada tubuh ini yang tidak boleh disentuh oleh orang lain," tegasnya.

" Sedangkan untuk remaja dia harus tahu pergaulan apa yang boleh dan tidak. Kemungkinan besar juga, anak ini tidak tahu bagian privasi mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Kemungkinan besar juga dia tidak mengetahui batasan pergaulan baik dan tidak," tutupnya.

Sebelumnya, Kondisi psikis korban pelecehan seksual dan bullying dari salah satu sekolah SMP di Pekanbaru inisial LP kian membaik usai menjalani penggalian informasi dan penanganan awal oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru.

Konselur P2TP2A, Herlia Santi mengatakan setelah berkoordinasi dengan psikolog diketahui bahwa LP merupakan anak yang sangat ramah sehingga banyak temannya yang melecehkannya.

"Analisa sementara psikologi, dia sebenarnya anak yang ramah, dia menganggap semua sama baik cowok maupun cewek, dan teman cowoknya banyak yang sok ramah gitu sehingga sering diremehkan," ungkap Santi, Selasa, 19 Maret 2019.