Demokrat Tak Akan Cabut Laporan Sebelum Otak Pelaku Ditangkap

hutahaean.jpg
(Hastanjung)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Meski berencana akan mencabut laporan kasus pengrusakan atribut partainya pada Desember 2018 lalu, namun hingga hari ini Demokrat belum mau melakukannya.

Kadiv Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, apabila pihaknya sekarang mencabut laporan tersebut maka kasus tersebut otomatis akan terhenti.

"Kalau kami mencabut laporan, tentu perisitiwa ke atas tidak akan diusut, itu makanya kami belum mau mencabutnya," ujar Ferdinand, Selasa, 12 Februari 2019.

Ditambahkan Ferdinand, akan menjadi suatu kenyamanan oleh pelaku yang merupakan otak pengrusakan tersebut apabila Demokrat mencabut laporan tersebut hari ini.

"Kalau dicabut yang di atas pasti nyaman, makanya saya minta polisi harus mengembangkan, karena ada beberapa nama yang disebut dalam temuan kami," tuturnya.



Ferdinand mendesak kepolisian agar menelusuri nama-nama yang sudah disebut oleh pelaku awal, kemudian lanjutkan penyelidikan, bukannya malah menjadikan HS sebagai pelaku tunggal.

"Pelaku yang seorang ini menyebut beberapa nama, tanya dia lagi, telusuri itu, siapa yang membayar itu, pakai uang siapa, dari mana dia dapat uang, pasti ketemu otak pelakunya," imbuh dia.

"Kalau kami cabut, mereka yang di atas semua ini akan tersenyum senang bahagia, tapi kalau kepolisian hanya sampai di sini, hentikan saja, stop," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat Riau Asri Auzar menyatakan pihaknya akan mencabut laporan terhadap tersangka pengrusakan atribut partai Demokrat beberapa waktu lalu.

Dikatakan Asri, apabila semua kesalahan ditimpakan kepada si anak yang berinisial HS, hal itu sangat tidak adil. Sebab menurutnya posisi si anak sama dengan pihaknya.

"Anak ini dan kami sama, sama-sama korban. Kami sebagai pelapor boleh mencabut laporan, apalagi kabarnya dia tulang punggung keluarga juga. Kami akan mengambil kebijakan untuk ini," jelasnya, Kamis, 3 Januari 2019.