RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku partainya sama sekali tidak setuju dengan keputusan kepolisian yang belum bisa mengungkap otak pelaku pengrusakan atribut Demokrat di Pekanbaru.
Seperti yang diketahui, meski sudah dua bulan namun kepolisian belum mampu mengungkap kasus pengrusakan atribut Demokrat secara masif saat kunjung ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Informasi terakhir, kepolisian sudah menyerahkan berkas perkara tersebut ke pengadilan dengan hanya menetapkan satu pelaku tunggal saja.
"Demokrat tidak setuju apabila hanya pelaku yang satu ini bawa ke pengadilan, perusakan itu dilakukan sekelompok bukan hanya satu orang," ujar Ferdinand kepada RIAUONLINE, Selasa, 12 Februari 2019.
Bagi Demokrat, lanjut Ferdinand, yang terpenting adalah pengembangan kasus dimana Demokrat berhasil menangkap satu pelaku yang merupakan orang suruhan dari salah seorang oknum partai.
"Kalau pelaku hanya satu orang ini saja, kami tidak setuju, malah kami ingin dia dibebaskan saja, kami hanya ingin tau siapa otak pelakunya, ini yang harus dikembangkan, jangan korbankan satu orang itu saja," jelasnya.
Diakuinya, Demokrat sangat kecewa dengan pihak kepolisian yang tidak melanjutkan penyelidikan, padahal Demokrat sendiri sudah mengumpulkan sejumlah fakta terkait kasus ini.
"Investigasi kita kemarin hanya mencari fakta baru, kami sudah ada kesimpulan, tapi yang berhak menyelidiki dan melanjutkannya ya kepolisian, hasil penyelidikan kami tentu tidak bisa mengembangkan, tidak sulit itu, kan dia sudah mengaku, dia bahkan sebut nama, kenapa itu tidak ditindaklanjuti?," tutupnya.