RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau mengklaim telah bekerja lebih baik sejak dipimpin Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Namun sejumlah proyek terancam mangkrak akibat terkendala kebijakan pusat.
Sekretaris daerah provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengatakan bahwa sudah banyak pembuktian dibalik kesuksesan dan kerja keras yang dilakukan oleh atasannya itu.
"Dulu itu kita dituduh kewalahan merealisasikan anggaran, dikata-katai tidak bisa bekerja, tidak bisa membelanjakan uang. Tapi dalam dua tahun terakhir, kita sudah membalikkannya," katanya, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Menurutnya bukti nyata dari hasil kerja kerasnya itu ialah banyaknya infrastruktur yang saat ini sudah berdiri. Meskipun sampai saat ini untuk penyelesaiannya belum terealisasi hingga 100 persen.
"Seperti masifnya pembangunan jalan, tol, jembatan dan bangunan lainnya yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat," tegasnya.
Namun, Hijazi menyayangkan bahwa kerja keras tersebut dibalas dengan kebijakan pemerintah pusat yang menerapkan tunda salur dana transfer ditambah lagi belum dibayarkannya dana transfer triwulan ke empat pada tahun 2017 hingga saat ini.
"Tapi ternyata kerja keras kita yang telah terlihat selama dua tahun belakangan ini malah dihukum dengan kebijakan tunda salur yang diterapkan oleh pemerintah pusat," ucapnya pilu.
Akibatnya, mega proyek yang telah berjalan malah terancam mangkrak. Namun Hijazi memastikan bahwa akibat kebijakan pemerintah pusat itu, proyek besar yang sedang digalakkan akan tetap berjalan sebagaimana pencapaian yang sebelumnya telah ditetapkan.
"Yang saya ketahui bahwa mereka itu tetap komit untuk terus tetap bekerja, tidak terbengkalai dan akan melanjutkan pengerjaannya," tutupnya.