RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejumlah pimpinan perguruan tinggi swasta yang ada di Riau mendeklarasikan melawan radikalisme dan terorisme di kampus Unilak, Jumat, 8 Juni 2018.
Deklarasi ini dilakukan atas keprihatinan yang terjadi di lingkungan Unri beberapa waktu lalu. Hadir dalam deklarasi ini yaitu rektor Unilak Dr.Hj Hasnati SH.MH, rektor Universitas Islam Riau Prof.Syafrinaldi, rektor universitas Pasir Pangaraian, univeritas Kuantan Singingi, perwakilan UNIRRAB, STIKES Hangtuah,STMIK ,Persada Bunda dan perwakilan dari pimpinan perguruan tinggi yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia( APTISI) wilayah Riau.
Pelaksanaan deklarasi ini juga di hadiri oleh Kapolda Riau Irjen Drs Nandang, MH,Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sonny Aprianto SE, MM dan Kabinda Provinsi Riau Marsma TNI Rakhman Haryari, SA, MBA, M.Sc, perwakilan pemprov Riau, jajaran dosen dan lebih dari 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta se Riau.
Pembacaan deklarasi dilakukan oleh para rektor perguruan tinggi swasta di depan forkopimda( forum komunikasi pimpinan daerah) Riau.
Usai pembacaan dilanjutkan penandatanganan di papan putih oleh rektor, pimpinan perguruan tinggi dan diikuti oleh Kapolda Riau, Danrem 031/Wirabima, Kabinda, perwakilan pemprov Riau membubuhkan tanda tangan di papan putih sebagai bentuk komitmen melawan radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus.
Rektor Unilak Dr.Hasnati dalam sambutannya mengatakan bahwa semoga dengan deklarasi ini dapat mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak merebak dan masuk ke dunia pendidikan. "Kedepan kita sama sama menciptakan mahasiswa yang merupakan bibit generasi emas untuk membela negara," katanya.
Sementara itu ketua APTISI wilayah Riau dr.Zainal Abidin.MPH mengatakan Unilak menjadi PTS pertama yang menghubungi saya untuk mengadakan deklarasi penolakan paham radikalisme dan terorisme. "Saya ingat betul saat itu Pak Junaidi (Wakil Rektor I Unilak) menghubungi saya atas perintah langsung Ibu Rektor Unilak (Dr Hj Hasnati SH MH). Saya sangat mengapresiasi hal tersebut," ujarnya.
Ditempat yang sama didepan para rektor, Kapolda Riau memberikan sambutan selama 30 menit mengatakan, menjaga keamanan harus bersama-sama dilakukan contohnya di sektor-sektor pendidikan.
Didalam undang undang dasar jelas disebutkan tugas negara mencerdaskan bangsa,dan para rektor perguruan tinggi swasta juga ikut berkontribusi untuk mencerdaskan bangsa. "keamanan dengan mencerdaskan bangsa itu adalah sejalan, Keamanan kampus adalah tanggung jawab pengelola kampus dan kepolisian paling terdepan karena menyangkut keamanan" ujar Brigjen Nandang
Acara juga disisi dengan dialog singkat antara mahasiswa dan forkopimda, dan ditutup dengan buka bersama dan shalat magrib berjemaah dan diakhir acara para mahasiswa dan peserta lainya ikut membubuhkan tandatangan sebagai komitmen mencegah radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus. (rls)