Pekanbaru Sudah Saatnya Perhatikan Potensi Agrowisata

Ketua-ASITA.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Association of Indonesian Tour and Travel (ASITA) Riau, Dede Firmansyah mengatakan sudah seharusnya Pemerintah Kota Pekanbaru turut memperhatikan pengembangan destinasi wisata alam terbuka.

Apa lagi disaat seperti saat ini yang sudah memasuki libur panjang, Idul Fitri bagi pekerja kantoran dan untuk para pelajar sampai masyarakat luas yang banyak merasa kebingunan mencari wisata baru.

"Kita sebenarnya punya yang seperti itu kok. Seperti agro wisata yang buah-buahan. Itu andalannya buah melon karya orang Pekanbaru. Saya harap destinasi wisata itu bisa diperkuat," katanya, Sabtu, 9 Juni 2018.



Selain itu, Pekanbaru juga memiliki wisata lainnya seperti berkuda yang di disain sedemikian rupa menjadi wisata dakwah.

Dede menambahkan bahwa dirinya melihat begitu besarnya lonjakan wisatawan lokal ataupu mancanegara yang justru menjadikan pusat perbelanjaan atau mal malah dijadikan sebagai icon wisata.

"Sebetulnya memang dari kita orang pariwisata itu tinggal mau diarahkan kemana wisatawan itu. Dan di Pekanbaru itu modelnya ya mal," jelasnya.

Jika Pemko Pekanbaru jeli melihat peluang seperti ini menurutnya ada sekitar 6000 sampai 7000 wisatawan yang datang ke Pekanbaru. Akan meningkat di hari-hari libur serta hari raya besar keagamaan.

"Apalagi dalam dua pekan ini lonjakan di perkotaan sudah mulai terlihat. Uniknya Pekanbaru itu ya disitu. Meskipun tidak pure destinasi wisata, tapi di bandara itu 6000-7000 orang hilir mudik per hari. Bahkan bisa mencapai 10 ribuan kalau saat-saat seperti ini," Katanya.

"Bahkan kebanyakan wisatawan yang mau ke Rohul lihat mesjid Raya itu (komplek Masjid Agung Madani Islamic Center, Rokan Hulu), pulangnya malah ke pasar bawah. Pekanbaru ini memang agak unik," tutupnya.