Begini Keluh Kesah Biker GO-JEK Pekanbaru Hadapi Pelanggan

GO-JEK-Pekanbaru.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harry Rusli (32), salah satu pengemudi GO-JEK Pekanbaru gembira bukan kepalang ketika mendapat orderan perdananya, Sabtu, 15 April 2017. Pasalnya, dua pesanan ojek sebelumnya dibatalkan secara sepihak oleh pelanggannya menjelang pukul 09.20 WIB.

Harry yang masih bekerja sebagai sekuriti dan kini bekerja sambilan sebagai pengemudi ojek online ini menganggap hal itu sebagai kendala perdana yang paling sulit setelah pukul 00.00 WIB resmi di bukanya GO-JEK untuk wilayah kota Pekanbaru.

Sambil mengendarai sepeda motor matic-nya, Harry bercerita terkait serupa yang pernah terjadi pada 227 rekannya di Pekanbaru.

"Bukan saya saja kok yang seperti itu. Kawan-kawan lain juga sama seperti saya. Setelah mereka pesan, itu kan kita terima, ternyata setelah dihubungi nomornya sudah tidak aktif lagi," katanya diatas kendaraan, Sabtu, 15 April 2017.

Benar saja, RIAUONLINE.CO.ID yang tertarik dengan keberadaan ojek online ini setelah mengunduh aplikasi dan menentukan rute tujuan dari Purwodadi, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru menuju Pasar Pagi, Panam Kelurahan Tuah karya Kecamatan Tampan, Pekanbaru yang berjarak 3,8 km tiba-tiba dihubungi oleh nomor yang tidak dikenal.

Dalam sambungan telpon, ternyata adalah seseorang yang mengaku sebagai pengemudi GO-JEK yang sebelumnya telah dipilih oleh perusahaannya untuk menjemput pesanan.



"Halo, apakah benar bapak yang tadi memesan GO-JEK? Sebentar lagi kalau saya sudah dekat akan saya hubungi kembali," ucapnya di sambungan telpon sembari mengakhiri percakapan.

Tidak lebih dari 10 menit, sementara di aplikasi yang digenggam sang biker harus sudah tiba di lokasi. Hanya dalam waktu enam menit saja telpon kembali berdering dan sang pengemudi kini berada sudah tidak jauh. Percakapan kembali terjadi setelah ojek yang dipesan tiba di tempat yang sebelumnya telah dipilih.

"Ini ada masker, bapak mau pakai?," ucapnya kembali.

Sambil menaiki kendaraan yang dibawanya dan berjalan menuntun untuk segera bergegas ke tujuan, RIAUONLINE.CO.ID menolak pemberian dari GO-JEK untuk diberikan masker.

Dalam pengakuannya diperjalanan, sebelum berangkat dan menjemput pelanggannya, pengendara ojek ini memastikan terlebih dahulu apakah sang pemesan memang benar-benar ada, atau hanya iseng dan sekedar mencoba-coba.

"GO-JEK ini kan baru hari ini di Pekanbaru, karena perdana itu semua orang yang mengunduh aplikasinya dan mencoba-coba. Karena takut ditelpon, nomor mereka itu akhirnya jadi tidak aktif," tutupnya mengakhiri percakapan di tempat tujuan sembari mengakhiri orderan yang telah dipesan.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline