RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mencatatkan sejarah selama Provinsi Riau berdiri dengan mengukuhkan dan melantik massal para pembantunya, pejabat eselon III serta IV berjumlah 1.121, Rabu, 11 Januari 2017, di Stadion Utama PON, dengan kondisi bergelap-gelapan tanpa penerangan yang cukup.
Ini tak terlepas dari dua kali penundaan waktu pengukuhan dan pelantikan serta ketidaksiapan petugas Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau mengantisipasi apa saja akan terjadi jika molor.
"Kita gak tahu kalau sampai semalam ini acara pelantikannya. Karena udah dari siang kita di sini, jadi perkiraan cuma sampai sore saja," kata seorang pejabat eselon yang dilantik, kepada RIAUONLINE.CO.ID.
Baca Juga: Seribuan PNS Pemprov Riau Salat Di Stadion Utama Riau
Pelantikan dengan kondisi seperti ini di luar perkiraan dari Gubernur Andi Rachman, sapaannya, karena terlihat dari pelantikan dilakukan tanpa penerangan memadai. Penerangan hanya dari lampu mobil dibariskan di belakang barisan pejabat dilantik.
Pelantikan ini sudah sudah dua kali ditunda. Semula, pukul 13.00 WIB, kemudian molor menjadi pukul 16.00 WIB. Namun, hingga waktu tersebutpun, pelantikan kembali molor menjadi sekitar pukul 17.00 wib. Belum diketahui pasti mengapa molor berulang ini terjadi.
Kondisi ini semakin diperparah lagi dengan banyaknya nama pejabat eselon harus dipanggil untuk dikukuhkan dan dilantik. Satu nama, dipanggil dua kali, untuk proses pengukuhan, lalu kembali dipanggil untuk prosesi pelantikan.
Klik Juga: Tiga Kali Gubernur Riau Korupsi, Ada Apa Dengan Riau?
Andi Rachman, sempat menyampaikan, ia mengharapkan dengan pengukuhan dan pelantikan tersebut menjadi awal peningkatan pemerintahan di lingkungan Provinsi Riau.
Terutama dalam transparansi, akuntabilitas dan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini mendapat banyak evaluasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya menegaskan kepada seluruh pejabat eselon hari ini dilantik, untuk menjaga integritasnya. Tahun ini harapannya semua program dapat terealisasi tepat waktu dan dengan baik," ujarnya dalam sambutan.
Lihat Juga: Inilah 10 Kepala Daerah Di Riau Tersangkut Kasus Korupsi
Kepala Badan Kepegawaian (BKD), Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan mengatakan mengatakan dipilihnya stadion utama, mengingat kapasitas jumlah pejabat eselon III dan IV mencapai 1.000 lebih.
Kapasitas ruang di Stadion Utama dianggap memungkinkan untuk dilangsungkannya pelantikan tersebut. "Biasanya kita gelar di gedung daerah. Tapi karena gedung daerah tak cukup menampung semuanya, kita buat di stadion utama sekalian mulai menggunakannya kembali sebagai aset daerah," kata Ikhwan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
