Intip Rumah Kapitan Berusia Ratusan Tahun di Bengkalis

rumah-kapitan.jpg
(ANDRIAS/RIAUONLINE)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Rumah dinas Kapitan Tionghoa berusia ratusan tahun masih terlihat berdiri kokoh di Jalan Sudirman, Bengkalis, Riau.

Namun rumah bergaya eropa memiliki tangga pada pintu masuk utama di bagian depan terkesan kurang terawat.

Rumah itu kini dihuni keturunan Kapitan. Bagian pondasi dan sebagian dinding mulai terkelupas karena termakan usia.

Bentuk rumah panggung dengan kombinasi dinding beton berwarna kuning dan jendela berwarna merah menambah kesan klasik bergaya arsitektur eropa.

Terdapat tangga menuju pintu utama tertutup terali besi. Melalui celah pintu atas terlihat altar sembahyang tertata rapi.



Lidi ciyu (lidi sembahyang) masih berasap di meja sembahyang menandakan adanya aktivitas sembahyang warga penghuni rumah.

Riau online mencoba memanggil penghuni maupun penjaga rumah dinas kapitan. Namun beberapa kali dipanggil tidak ada sahutan dari dalam.

"Bangunan memang ada yang menjaga bang, makanya pintu dan jendela kondisi terbuka. Biasanya sore datang kembali hanya untuk menutup pintu serta jendela," kata Ain, warga Tionghoa ditemui riauonline, Selasa 8 Febuari 2022 tidak jauh dari bangunan kuno tersebut.

Tidak banyak yang dapat diceritakan Ain, Menurut dia, Kapitan merupakan gelar yang diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk memimpin warga Tionghoa di Negeri Junjungan kala itu.

Terpisah, Tokoh Masyarakat Tionghoa Bengkalis, Herman Kusuma mengatakan, kapitan pertama dipimpin oleh Kapitain Oei Liong Tam. Dia pertama kali datang ke Indonesia di Desa Pelintung, kota Dumai, Provinsi Riau sekitar abad ke 17.

Setelah menetap sekian waktu, Oei Liong Tam pindah ke Bengkalis dan membangun rumah dinas Kapitan pada tahun 1818.

Herman Kusuma juga Humas Vihara Hok Ann Kiong Bengkalis membeberkan, Kapitan yang berjaya di masa itu, selain menguasai bidang perdagangan juga memiliki banyak tanah.

"Dulunya, tanah vihara ini juga milik Kapitan yang telah dihibahkan kepada warga Tionghoa," terangnya.