RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar sering memakai baju batik saat menghadiri acara, menerima tamu, maupun saat kunjungan kerjanya.
Batik yang dikenakan pun beragam warna, mulai dari kuning, biru, merah, hitam, ungu, dan warna lainnya, serta memiliki kombinasi motif dan ciri khas unik dan menarik.
Syamsuar juga mengenakan batik saat menghadiri acara peresmian Gerai Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau, bertempat di Balai Adat LAM Riau, Jalan Diponegoro, Sabtu, 03 Juli 2021.
Batik Melayu dikenakan Syamsuar dominan berwarna kuning dengan lengan panjang. Ia tampil cerah dan sumringah.
Batik dominasi warna kuning dikenakan bermotif keris dan ada lambang dari Kerajaan Siak. Ia juga memakai masker berwarna putih.
"Alhamdulillah hari ini saya pakai batik Melayu. Ini hasil ekonomi kreatif dari anak-anak Siak. Ini adalah lambang Kerajaan Siak, Muhammad Bertangkup yang dikreasikan dengan keris sebagai lambang dari kemelayuan," kata Syamsuar, Sabtu, 03 Juli 2021.
Lanjutnya, dengan adanya gerai ini, nantinya dapat memperkenalkan motif-motif batik yang ada di Provinsi Riau.
"Tentunya bagian inilah kesempatan kita untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Termasuk ekonomi batik dengan kelapa dari Indragiri Hilir. Batik Bono dari Pelalawan. Hadir Bupati Inhil dengan batik kelapanya dan Bupati Pelalawan dengan batik Bononya," ujarnya.
Dia menuturkan semua daerah kabupaten/kota di Provinsi Riau ini mempunya ciri khas batik yang unik dan menarik.
"Semua daerah ini punya kekhasan batiknya. Oleh karena itu, tentunya adanya gerai ini sangat diharapkan dapat sekaligus mempromosikan hasil khasanah yang ada di Provinsi Riau yang cukup banyak," imbuhnya.
Ia berharap dengan dukungan dari para bupati/wali kota batik-batik bermotif kedaerahan dapat dikenal dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Mudah-mudahan para rekan bupati, tetap akan berkhidmat bersama Lembaga Adat Melayu Riau yang ada di Provinsi Riau ini," pungkasnya.