Laporan: SAHRIL RAMADANA
RIAU ONLINE, SIAK - Sejak didirikan tahun 2007 silam, PT Permodalan Siak (Persi) mulai tumbuh berkembang. Kini, badan usaha milik daerah (BUMD) Kabupaten Siak itu sudah bekerjasama dengan 17 koperasi yang mengelola ribuan hektare kebun kelapa sawit.
Ruang dan gerak koperasi dalam menjalankan usahanya pun terus didorong. Namun, menjadi mitra Persi, tidaklah gampang. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin menjadi 'anak asuh' perusahaan ini.
"Prosedurnya ketat. Salah satunya, lahan perkebunan sebagai jaminan harus jelas. Kalau HGU, tak bisa. Maka itu, sebelum terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, kita tengok dulu status lahannya," kata Direktur Utama PT Persi, Muhammad Nasir saat berbincang dengan Riauonline di Siak, Rabu 19 Mei 2021.
Pinjaman yang diberikan pun rata-rata jangka pendek. Tidak sampai belasan tahun. Begitu pula nominal duit yang dipinjamkan, ada batasnya.
"Tak lama. Paling satu sampai tiga tahunan. Rata-rata, koperasi yang minjam, untuk kebutuhan beli pupuk atau semacamnya. Yang dipinjamkan juga tak begitu banyak, paling Rp500 jutaan, tak sampai miliaran. Sebab, dana kita juga tak banyak," kata dia.
Sedangkan, bunga pinjaman pertahunnya hanya 8 persen. Jika dikalkulasikan, per-bulan hanya 0,6 persen.
"Saat ini, total 17 koperasi yang bermitra dengan kita di 17 kampung di 5 kecamatan se-Kabupaten Siak. Peluang bagi lainnya tetap terbuka. Asal persyaratan terpenuhi," pungkasnya.