RIAU ONLINE, SIAK - Jagoan Gubernur Riau sekaligus Ketua DPD I Golkar Riau, Syamsuar, bertarung di Kabupaten Siak, keok dari suksesornya, penerusnya sebagai Bupati, Alfedri.
Hingga Rabu malam (9/12/2020), pukul 19.00 WIB, berdasarkan data laman surveydpt.com, Alfedri berpasangan dengan Husni Merza didukung PAN, Nasdem dan PKB, unggul 56,39 persen atau 101.023 suara.
Pasangan ini jauh meninggalkan calon diusung Syamsuar dan Golkar, Said Arif Fadillah-Sujarwo dengan perolehan suara 24,7 persen atau 44.254 suara. Sedangkan pasangan Said Abubakar Asegaf-Reni Nurita mengantongi 18,9 persen atau 33.863 suara.
"Kekalahan calon didukung Syamsuar menunjukkan legitimasi politik Ketua DPD I Golkar dan Gubernur Riau itu di Siak sudah habis," jelas pengamat politik dari Universitas Riau (Unri), Tito Handoko, Rabu malam (9/12/2020).
Kandidat doktor ilmu politik ini menegaskan, kekalahan Said Arif dan Sujarwo memperlihatkan hegemoni politik Syamsuar masih lemah, serta tidak mengakar di Kabupaten Siak.
Syamsuar berpasangan dengan Alfedri maju sebagai Calon Bupati-Wakil Bupati Siak pada 2011 silam. Ketika itu, pasangan ini menang. Lima tahun kemudian, kembali berpasangan dan menang, hingga Syamsuar "naik kelas" bertarung di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2018, dan menang.
Usai dilantik sebagai Gubernur Riau di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo, Rabu, 20 Februari 2019, Alfedri naik jadi Bupati hingga hari pencoblosan saat ini.
"Sebagai elit politik, Syamsuar terlihat tidak memiliki kemampuan meyakinkan warga Siak untuk memilih calon yang didukungnya, Said Arif Fadillah-Sujarwo. Padahal, ia pernah menjabat dua periode sebagai Bupati Siak," ungkap Tito.
Said Arif Fadillah merupakan birokrat senior di Siak. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Siak, sebelum akhirnya memutuskan maju sebagai Calon Bupati berpasangan dengan Sujarwo.
Sedangkan Sujarwo merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN) dan anggota DPRD Siak 2019-2024. Posisinya sebagai wakil rakyat secara otomatis akan hilang dan terancam dipecat dari partainya.
"Upaya Syamsuar turun ke Siak untuk mengampanyekan Said-Sujarwo tak mampu menggiring suara pemilih. Ini tak cukup ampuh menangkan pasangan tersebut. Syamsuar gagal," jelasnya.
Jika kekalahan Golkar di Siak, tuturnya, merembet ke delapan kabupaten dan kota di Riau, maka target 60 persen dicanangkan sulit untuk terwujud.
"Kita masih menunggu daerah lain dijagokan oleh Syamsuar. Jika target kemenangan 60 persen tidak tercapai, maka ini akan mengancam posisinya sebagai Ketua Golkar Riau," kata Tito.
Hingga malam ini, pukul 20.00 WIB, suara yang sudah masuk mencapai 942 dari 944 TPS di Siak dengan total suara 179.140 suara. Lebih lengkao silakan klik di SINI.