RIAU ONLINE, SIAK-Sudah tiga hari lamanya, Rahmat Ucok (21), warga Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau dikabarkan hilang sejak di Hutan Danau Zamrud KM 100.
Merespons hal itu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak kemudian melakukan pencarian.
Anggota Pusdalop, Biyan menjelaskan kronologi warga yang dikabarkan hilang di Hutan Danau Zamrud Kecamatan Dayun sejak Senin 16 November 2020.
Warga tersebut, kata Biyan, saat pergi memancing dengan pamannya, Tunggal.
Diceritakan Biyan, Ucok berpamitan pergi bersama pamannya untuk pergi memancing dengan berbekal Minuman, Makanan, GPS, Senapan Angin, Kompas dan HT.
"Sampai lokasi hutan Zamrud itu, Ucok ingin pergi ke arah timur sedangkan pamannya mengajak ke selatan," jelas Biyan.
Sambil berpisah, Tunggal berpesan kepada Ucok untuk bertemu kembali di tempat titik mereka berpisah.
"Lalu berpisah mereka dan Ucok pergi ke arah timur. Sementara HT yang dipegang mereka hanya bisa berkomunikasi dengan jarak 5 kilometer. Awalnya bisa berkomunikasi, setelah itu dikontak pamannya lagi tak bisa masuk," kata Biyan.
Pamannya terus mencari Ucok hingga ke arah timur, namun tak kunjung bertemu hingga sampai ke titik mereka berpisah.
Dengan kondisi di tengah hutan dan pamannya mencari Ucok sendirian, Tunggal panik dan memutuskan pulang ke rumah orang tua Ucok di Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak untuk mengabarkan bahwa Ucok hilang.
"Malamnya pamannya pergi lagi ke hutan sampai tengah malam dan menginap di pos manggala agni, subuh pamannya balek," urai Biyan.
Pagi Selasa 17 November 2020, Tunggal selaku pamannya kembali mencari dan masuk lagi ke dalam hutan Danau Zamrud itu namun Ucok masih belum ditemukan.
"Selasa malam Rabu orang tua Ucok menelfon BPBD untuk melaporkan bahwa anaknya hilang dan kejadiannya sejak Senin 16 November 2020," kata Biyan.
Berangkat dari laporan tersebut BPBD Siak langsung ambil tindakan.
"Malam kami dapat info Rabu 18 November 2020 pagi rapat dan rembuk dan memutuskan untuk berangkat ke hutan Danau Zamrud mencari Ucok," jelas Biyan.
Biyan bersama 10 orang rekannya dari BPBD Siak terus melakukan pencarian di hutan tersebut hingga pukul 16.00 Wib namun Ucok masih belum ditemukan.
"Jam 4 sore kami pulang karena situasi mendung, petir kuat kali, dan mau hujan," terangnya.
Pencarian Ucok di dalam hutan Zamrud tersebut tidak berjalan mulus, Biyan bersama rekannya mengalami beberapa kendala seakan-akan pihaknya sedang disesatkan.
"Di dalam hutan itu seperti kami yang disesatkan, alat kompas yang kami bawa jarumnya berputar terus tak berhenti sehingga tidak bisa melihat arah. maka dari itu untuk menghindari Magrib kami putuskan untuk pulak dan melanjutkan pencarian Ucok besok pagi," kata Pusdalop BPBD Kabupaten Siak itu.
Namun, kata Biyan, pihaknya akan turun ke hutan zamrud lagi dan berjuang agar Ucok segera ditemukan.
"Mohon doanya agar Ucok selamat dan tim yang mencari selalu diberi kemudahan," pinta Biyan.
Sebelumnya, dikabarkan seorang warga bernama Rahmat Ucok hilang tersebut sejak tiga hari yang lalu setelah pamit memancing.
Hilangnya warga itu dibenarkan tetangga dan teman Ucok sendiri, Razi. Dijelaskannya, Ucok pergi dari rumah pamitan untuk pergi memancing bersama pamannya.
"Sejak senin siang dia pergi pamitnya memancing sama oom (paman)-nya, tapi oom-nya siang Selasa sudah pulang, oom-nya pun sudah mencari di dalam hutan itu tapi tak ketemu," kata Razi, Rabu 18 November 2020 malam.
Ditambahkannya, Ucok dan pamannya berangkat menggunakan dua motor, namun informasi yang ia dapat, Ucok dan pamannya berpisah sesampai di hutan Danau Zamrud itu.
"Infonya mereka terpisah di hutan itu. makanya Selasa malam Rabu melaporkan ke pihak Desa Benteng Hilir," kata Razi.
"Besok pagi, Kamis 19 November 2020 pihak keluarga mengajak seluruh masyarakat mengajak bergabung untuk mencari Ucok ke dalam hutan Zamrud dan berkumpul di kediaman orangtua Ucok," tambah Razi.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com