RIAU ONLINE, BENGKALIS - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bengkalis dinilai mencari aman dengan memasang dua kaki dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bengkalis.
Pasalnya, walaupun sudah berpindah dukungan kepada paslon Kaderismanto-Iyet Bustami, sebagian kadernya masih tetap mendukung Kasmarni.
Politik dua kaki DPC PKB di Pilkada Bengkalis ini diduga dimainkan oleh Wakil Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bengkalis, Riza Zuhelmy.
Pasca PKB ikut mendeklarasi Koalisi Kasmarni-Bagus Santoso (KBS), Minggu 9 Agustus 2020 silam, di Kota Duri, Kecamatan Bathin Solapan, Reza Zuhelmy dikabarkan mendapat posisi sekretaris tim pemenangan KBS.
Selang seminggu, arah dukungan PKB langsung berubah kepada iyet Bustami ditandai dengan rekomendasi DPP PKB.
Mandat diberikan kepada kadernya Iyet Bustami maju di Pilkada Bengkalis mendampingi kader PDI P, Kaderismanto.
Pun demikian, kader yang juga Wasekjen DPC PKB Kabupaten Bengkalis itupun masih terus mendukung paslon bupati bengkalis, Kasmarni.
Bahkan dalam akun Facebook, atas nama Riza Zuhelmy ini kerap memposting kegiatan bacalon bupati Kasmarni yang juga merupakan istri bupati bengkalis non aktif tersangkut korupsi dan ditahan oleh KPK.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPC PKB Kabupaten Bengkalis, Misliadi tidak ambil pusing dengan ulah kadernya tersebut.
Menurutnya, hanya akan menghabiskan enerji saja bila menanggapinya.
"Malas kita menanggapinya, memangnya dia siapa?," cetus Misliadi dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Senin 31 Agustus 2020 lewat sambungan telepon.
Kendatipun demikian, Misliadi juga ketua Koalisi Rakyat paslon Kaderismanto-Iyet Bustmi inipun mengakui, pasca dukungan DPP PKB diberikan kepada Iyet Bustami maka sebagai kader PKB harus taat dan patuh terhadap arahan partai.
"Disini sudah jelas, PKB mendukung kader terbaik, yaitu Iyet Bustami berpasangan dengan calon bupati Kaderismanto. Idealnya sebagai kader, maka kita akan bersama sama memenangkan paslon KDI," tutupnya.