RIAU ONLINE, PEKANBARU - Meski memiliki enam kursi di DPRD Bengkalis, namun Partai Gerindra terancam tidak bisa memajukan kadernya di Pilkada Bengkalis karena tidak ada kader murni yang siap maju.
"Di Bengkalis ini kita jujur saja, belum ada kader kita yang siap maju. Kalau ditanya saya sendiri, yang katanya mau maju, saya masih serahkan ke Allah. Berkaca dari eksisting hari ini, kader murni kita belum ada yang siap maju," kata Sekretaris DPD Gerindra Riau, Hardianto, Jumat, 12 Juni 2020.
Sedari awal, ujar Hardianto yang juga anggota DPRD Riau dari Bengkalis ini, Gerindra memiliki tiga opsi dalam menentukan dukungan di Pilkada, baik di Bengkalis maupun di daerah lain.
Tiga opsi itu adalah, memajukan kader murni, mengkaderkan tokoh yang ingin maju, atau menjadi pengusung saja.
Opsi pertama yang memajukan kader murni, jelas Hardianto, sampai hari ini Gerindra masih komitmen untuk memprioritaskan kader, hal ini sudah dibuktikan di Pelalawan dan Rokan Hulu.
Opsi kedua ialah mengkaderkan tokoh menjadi bagian dari partai besutan Prabowo Subianto ini, dengan membuat komitmen tertulis.
"Nah yang ketiga, kalau misalnya ada partai lain yang mau mengajak kita, dia punya platform perjuangan dan sudut pandang yang sama dengan Gerindra, tak menutup kemungkinan ini akan kita dukung," jelasnya.
Diakui Hardianto, dari tiga opsi itu, kemungkinan besar posisi Gerindra ada di opsi kedua dan ketiga.
Hardianto membantah jika partainya disebut sebagai penonton saja, sebab menurutnya dalam perjuangan politik tidak harus selalu di posisi pelaku.