Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis memberi kan masker kepada siswa di Kecamatan Rupat, Selasa 26 Februari 2019.
(ist)
Laporan: ANDRIAS
RIAU ONLINE, BENGKALIS - Selama 13 hari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mengganas di Pulau Rupat, Bengkalis, dan gambut di Kota Dumai sendiri, 12-25 Februari 2019, ribuan warga Dumai menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Faisal, dikonfirmasi melalui Kasi Yankes Primer, dr M Hafidz Permana mengatakan, gangguan kesehatan disebabkan asap telah terjadi dua pekan belakangan ini.
Ia menjelaskan, penyakit ISPA diderita warga tersebut menyerang sistem pernapasan masyarakat, seperti sesak nafas, batuk, serta iritasi pada mata.
"Terhitung sejak 12 hingga 15 Februari 2019, kita mencatat hampir 2.341 jiwa masyarakat Kota Dumai terjangkit ISPA dikarenakan asap. Sejak ditetapkanya Status Siaga Karhutla, kita telah memberikan 51 ribu masker kepada masyarakat," kata dr M Hafidz Permana kepada SELASAR RIAU, Rabu pagi, 27 Februari 2019.
Tak hanya menyerahkan masker, Dinkes Dumai juga memberikan edukasi, penyuluhan dan layanan kesehatan akibat asap Karhutla.
"Memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan terkait bahaya asap bagi kesehatan tubuh. Selain itu juga kita mengimbau mengurangi aktifitas di luar rumah, bila keluar rumah gunakan masker serta perilaku hidup bersih dan sehat," kata dr Hafidz
Dari data Dinas Kesehatan diperoleh RIAUONLINE.CO.ID tersebut kasus disebabkan asap akibat karhutla inipun kian hari terus meningkat.
"Jumlah kasus terbanyak kita temukan adalah Common Cold (Rhinofaringitis akut) berupa batuk pilek non infeksi. Kemungkinan karena iritasi saluran pernapasan dengan gejala batuk dan pilek. Sedangkan usia paling banyak terkena usia 10 tahun, 20-40 tahun," kata M Hafidz.
Disamping itu, upaya Dinas Kesehatan Kota Dumai dari dampak buruk asap oleh karhutala ini, tutur Hafidz. mengimbau masyarakat melakukan hidup sehat serta mengurangi aktifitas di luar rumah.
"Terpenting, lebih banyak minum air bersih, lebihkan 20-25 persen dari biasanya. Karena itu penting membilas saluran pernapasan agar tidak muncul radang pernapasan atau batuk pilek ataupun batuk. Untuk gangguan pelayanan kesehatan, silakan datang ke Puskesmas, kita buka hingga malam dan untuk rawat inap 24 jam," imbau dr M Hafidz.