Stop, Jangan Campur Jeroan Hijau dengan Merah, Ini Bahayanya

Penjual-Daging.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anda penikmat dan penyuka makanan jeroan daging? Jika iya, maka alangkah baiknya jangan mencampuri jeroan hijau dengan jeroan ternak lainnya.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Riau‎, Askardiya R Patrianov, menyarankan hal tersebut, saat ditanyakakan makanan jeroan yang digemari masyarakat.


"Jeroan hijau itu seperti lambung dan usus yang digunakan sapi maupun kambing‎ isinya rumput mereka konsumsi. Apa kita tahu binatang itu makannya dimana," katanya, Jumat, 26 Agustus 2016.



 

Baca Juga: Rusuh Selat Panjang, Provos Polda Riau Periksa Kasat Reskrim dan 14 Polisi Meranti


Pasalnya, jeroan hijau tersebut ‎di dalamnya mengandung bakteri, seperti bibit cacing berdampak mengganggu kesehatan baik jangka pendek maupun panjang.



Selanjutnya, kata Askardiya, pemisahaan jeroan itu sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat ‎dan itu harus dijalankan. "Pemisahan ini sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP) sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi sebaiknya itu dilakukan sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," jelasnya. 



Berbeda dengan jeroan hijau, jeroan merah, menurutnya, lebih bersahabat dan tidak perlu dikhawatirkan. "Itu seperti hati, jantung dan paru-paru warnanya memang merah dan relatif lebih bersih," pungkasnya. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline