Sekitar 224 Hektare Sawah di Kuansing Terendam Banjir

sawah-terendam.jpg
(robi)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Untuk kedua kalinya banjir kembali merendam lahan pertanian di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya air Sungai Kuantan.

Banjir sudah merendam lahan pertanian milik petani sejak, Senin, 9 Desember 2019. Sampai Selasa, 10 Desember 2019 luas pertanaman padi yang terendam banjir diperkirakan bertambah.

Data Dinas Pertanian Kabupaten Kuansing, luas pertanaman padi yang terkena banjir mencapai 224 hektar. Tanaman padi yang terkena banjir tersebut berada di lima Kecamatan di Kuansing.

"Data sementara ada sekitar 224 ha luas pertanaman yang sudah ditanami padi yang terkena banjir," ujar Kepala Dinas Pertanian Kuansing melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Yunafrizal kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 10 Desember 2019.

Di Kecamatan Kuantan Mudik lahan pertanaman padi yang terendam berada di Desa Sangau dan Banjar Padang dengan luas mencapai 3 ha dengan umur pertanaman 70 hari setelah tanam.



Kemudian di Kecamatan Gunung Toar lahan pertanaman padi yang terendam berada di Desa Pisang Berebus dan Petapahan. Di Desa Pisang Berebus luasnya mencapai 7 ha dan Petapahan 2 ha dengan umur pertanaman 60 - 75 hari setelah tanam.

Selanjutnya jumlah lahan pertanaman yang cukup luas terendam banjir berada di Kecamatan Kuantan Tengah luasnya mencapai 164 ha.

Pertanaman padi yang terendam mulai di Desa Bandar Alai Kari 8 ha, Siterajo 15 ha, Seberang Taluk Hilir 7 ha, Munsalo 90 ha, Jaya 5 ha, Pulau Baru 33 ha, dan Koto Tuo 6 ha.

Kemudian di Kecamatan Sentajo Raya ada dua desa yakni Desa Pulau Kopung 15 ha dan Kampung Baru 3 ha. Selanjutnya di Kecamatan Benai di Desa Simandolak 16 ha dan Banjar Benai 14 ha. Di dua desa ini umur pertanaman ada yang sudah berumur 3 bulan yakni di Desa Banjar Benai.

Yunafrizal mengatakan, hingga kini pihaknya belum dapat memastikan apakah lahan pertanaman yang yang terendam ini rusak akibat banjir. "Belum bisa kita tentukan apakah rusak atau tidak," katanya.

Ia mengatakan, ini untuk kedua kali lahan pertanaman padi di Kuansing terendam oleh banjir," kalau banjir pertama lalu itu tidak ada yang rusak, tapi banjir kedua kali ini kita belum tahu," katanya.

Menurutnya, luas pertanaman padi yang terendam bisa saja bertambah mengingat masih tingginya curah hujan diwilayah Sumatera Barat.

"Lahan pertanaman padi ini sudah terendam sejak Senin kemarin, petugas kita dilapangan juga sudah kita intruksikan untuk memantau dan melaporkan setiap perkembangan," pungkasnya.