RIAU ONLINE, BAGANSIAPISIAPI - Ketersediaan air bersih menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Pemkab Rohil) saat ini. Pemerintah daerah telah menggesa program pembangunan yang menunjang tersedianya air bersih lewat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) guna memenuhi kebutuhan akan air minum dan air baku.
Pemkab Rohil menargetkan tahun 2016 ini 78,8 persen kebutuhan akan air minum dapat terpenuhi, kemudian tahun depan, 2017 naik menjadi 84, persen, sefangkan 2018 meningkat menjadi 92,1 persen, akhirnya 2019 tercapai target 100 persen akan kebutuhan air bersih dapat dipenuhi oleh pemerintah melalui SPAM.
Seperti diketahui SPAM Regional merupakan upaya guna mempermudah masyarakat memperoleh kebutuhan akan air baku di lintas kabupaten, kota, dan provinsi.
Bupati Rohil H Suyatno dan Ketua DPRD Nasrudin Hasan mendampingi Staf Kementerian saat peresmian SPAM di Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih.
Tiga kabupaten/kota di Provinsi Riau bakal memiliki SPAM Regional Dumai, Rokan Hilir dan Bengkalis (Durolis) dengan kapasitas 200 liter/detik yang nantinya akan dibangun pada tahun 2017.
"Pemkab sudah menggelar rapat bersama Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Riau guna membahas rencana pembangunan SPAM tersebut. Dari hasil pertemuan itu pembangunannya mulai dilaksanakan tahun depan dan sudah beroperasi pada tahun 2018," kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Rokan Hilir Suwandi.
Pembangunan SPAM Regional Durolis tersebut akan dilakukan secara bertahap melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sementara Pemkab Rohil hanya menyiapkan lahan seluas 4 hektare serta membangun jaringan pipa di lima kecamatan hingga ke pelanggan.
"Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) termasuk bangunan pelengkap dan jaringan pipa transmisi air baku dianggarkan oleh pemerintah pusat. Tapi kalau pengelolaannya dari Provinsi dan pemkab Rohil hanya melakukan perawatan dan pemeliharaan," kata Suwandi.
Menurutnya, tujuan dibangunnya SPAM Regional Durolis ini dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan air minum khususunya di Kabupaten Rokan Hilir yang belum memiliki ketersediaan air baku yang memadai.
Di Rokan Hilir, lokasi pembangunannya berada di Kecamatan Tanah Putih. Nantinya SPAM ini akan melayani lima kecamatan di antaranya Tanah Putih Tanjung Melawan, Bangko Pusako, Rimba Melintang, Bangko dan Sinaboi.
Suwandi memprediksikan SPAM Regional dengan kapasitas 200 liter/detik itu bisa beroperasi dengan memenuhi kebutuhan sebanyak 210 ribu jiwa atau kurang lebih 35 ribu Kartu Keluarga (KK).
"Program ini juga sejalan dengan visi misi Bupati Rohil dan kami berharap nantinya bisa terpenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat, termasuk perkantoran dan bisnis," harapnya.
Salah Satu Unit SPAM Air Bersih yang Beroperasi di Ujung Tanjung.
Bupati Rokan Hilir, Suyatno mengatakan SPAM Regional Dumai, Rohil dan Bengkalis (Durolis) dengan kapasitas 200 liter/detik mampu beroperasi sebanyak 35 ribu Kartu Keluarga.
"Diprediksi SPAM Regional dengan kapasitas 200 liter/detik yang akan dibangun di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan itu bisa beroperasi sebanyak 210 ribu jiwa, atau kurang lebih 35 ribu Kartu Keluarga (KK)," kata Suyatno.
Program ini merupakan dari pusat untuk memanfaatkan air Sei Rokan memenuhi kebutuhan air di tiga daerah. Rokan Hilir paling banyak dapat jatah karena lokasinya SPAM berada di Rohil.
Ia berharap seluruh masyarakat mendukung program tersebut mengingat air bersih di Rokan Hilir sangat kurang. Padahal bahan mentah ada air Sei Rokan yang tidak pernah kering, bahkan bisa memenuhi kebutuhan air di tiga kabupaten. Kalau saja ini sukses bisa saja memenuhi kebutuhan air di Provinsi Riau.
Kedepan, tuturnyam diagendakan peletakan Batu Pertama SPAM Dumai, Rohil dan Bengkalis (Durolis) akan dilakukan. Bahkan pada saat peletakan batu pertama nanti Bupati Rokan Hilir H Suyatno akan mengundang Walikota Dumai dan Bupati Bengkalis.
Ditegaskan bupati keberadaan unit SPAM sangat penting bukan hanya berkaitan bagi masyarakat Rokan hilir saja tapi terutama bagi melibatkan peran tiga pemerintah kabupaten/kota karena itu harus dipersiapkan dengan sangat matang agar operasionalisasi program tersebut berjalan dengan sangat baik dan pada gilirannya kebutuhan air bersih bagi masyarakat dapat dirasakan. (Adv/Pemkab)