RIAU ONLINE, PEKANBARU-Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) yang ditaja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau bersama Klinik Malikha tentang Festival Pacu Jalur (FPJ) Tahun 2022 resmi di tutup, Jumat, 26 Agustus 2022.
Sekretaris PWI Kuansing sekaligus penanggung jawab LKTJ, Wirman Sandi mengatakan, hingga hari terakhir kemarin ada belasan karya tulis yang dikirim rekan-rekan wartawan diterima panitia.
Tulisan dengan tema "Riuh Riang Kayuah di Tepian Narosa" khusus mengangkat tradisi dan budaya pacu jalur sudah diterima panitia sejak pendaftaran dibuka.
"Ada sekitar 17 karya tulis yang masuk, terdiri atas media online dan media cetak," ujar Wirman sambil memeriksa tulisan yang dikirim peserta, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Dikatakan Wirman, tulisan ini akan dikirim ke dewan juri untuk dinilai. Ia memastikan penilaian akan dilakukan secara objektif oleh dewan juri.
"Mudah-mudahan penilaian bisa cepat selesai dan pemenang akan diumumkan saat pembagian hadiah nantinya. Pembagian hadiah Ini sesegera mungkin kita lakukan," ujar Wirman.
Sementara itu, Ketua PWI Kuansing, Ultra Sandi mengapresiasi peserta yang antusias mengikuti LKTJ dengan tema "Riuh Riang Kayuah di Tepian Narosa".
"Alhamdulillah, ada belasan karya tulis yang masuk. LKTJ ini dalam rangka memeriahkan festival pacu jalur, sejalan dengan penghargaan terhadap kawan-kawan yang meliput pacu jalur," ujar Ultra.
Ultra mengapresiasi kepedulian Klinik Malikha terhadap wartawan di Kabupaten Kuansing. Sebab, LKTJ merupakan bagian dari peningkatan kompetensi wartawan.
"Kita ucapkan terima kasih kepada dr Fahdiansyah atau yang sehari-hari akrab disapa Bang Ukup, karena beliau sangat peduli dengan insan wartawan dan budaya pacu jalur," ujar Ultra.
Dikatakan Ultra, adanya LKTJ sempena festival pacu jalur merupakan wujud kepedulian PWI Kuansing dalam melestarikan budaya yang sudah berusia ratusan tahun. Pelestarian budaya butuh dukungan semua pihak, termasuk pihak swasta.
"Mudah-mudahan tahun depan lebih meriah lagi dan lebih banyak pihak-pihak yang peduli dengan pelestarian budaya pacu jalur," tutup Ultra.