RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Misteri hilangnya Kepala Desa Beringin Jaya, Kecamatan Singingi Hilir, Antonius Wahyu Ninggrat pelan-pelan terungkpa.
Menghilang sejak 7 Juni 2021 lalu dengan membawa istri dan dua orang anaknya, terungkap alasam Antonius meninggalkan perkerjaanya.
Lewat sepucuk surat, Camat Singingi Hilir dan Pemerintahan Desa setempat ada menerima surat pengunduran diri sang Kades yang katanya menghilang.
"Siapa yang mengantar surat pengunduran diri kita juga tidak tahu. Surat pengunduran diri Kades tersebut diterima pak Camat satu minggu lalu. Kalau di Beringin Jaya suratnya dititip disalah satu warung," kata Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Kecamatan Singingi Hilir, Joni dihubungi Riau Online, Jumat, 2 Juli 2021.
Sampai kini kata Joni belum ada yang mengetahui keberadaan sang Kades. Baik perangkat desa, BPD, pihak keluarga dan adik-adiknya juga tidak ada yang tahu kebedaraan sang Kades.
"Jadi kita sudah datang lagi ke desa Beringin Jaya mengumpulkan semua perangkat desa, BPD, keluarga pak Kades dan adik-adiknya juga hadir, tapi mereka tidak tahu sampai sekarang kabar kemana pergi kades tersebut," kata Joni.
Tadi lanjut Dia sudah disepakati bersama BPD dan perangkat desa bahwa Kades Beringin Jaya tidak berada ditempat. "Ini akan segera kami laporkan kepada pak Bupati terkait bagaimana tindak lanjut penyelenggaraan pemerintahan desa nantinya," katanya.
Dikatakan Joni agar pemerintahan desa tetap berjalan kemarin pihak kecamatan sudah menunjuk Pelaksana harian (Plh) Kepala Desa. "Untuk sementara kini agar pemerintahan tetap berjalan sudah ditunjuk oleh Pak Camat kemarin Plh Kades," katanya.
Pihak Kecamatan juga telah mengkonfirmasi kepada pihak keluarga apakah tulisan dalam surat pengunduran diri tersebut adalah Kades yang menulis. "Kalau keterangan keluarganya tulisannya persis sama, tapi kita tidak tahu siapa yang mengantarnya," katanya.
Bunyi surat tersebut dengan ini menyadari kalau Dia tidak mampu lagi dan mengundurkan diri dari jabatan Kepala Desa karena tidak mampu memajukan desa. "Buyinya sekira seperti itu tadi, dan surat itu ada tandatangan, tapi kita tidak bisa memastikan apakah memang itu dari yang bersangkutan," kata Joni.
Dalam rapat yang dihadiri pihak keluarga pagi tadi (Jumat, red), pihak kecamatan juga sempat menanyakan apakah pihak keluarga akan melaporkan kalau keluarganya menghilang tiba-tiba.
"Tadi kami tanya ke keluarga apakah akan lapor ke polisi, tapi tidak ada jawaban. Kita memang menyarankan tadi agar dilaporkan ke polisi karena sampai kini tidak tahu keberadaannya," katanya.
Kades tersebut pergi dari rumah menggunakan sepeda motor dengan membonceng istri dan dua anaknya. "Izinnya sejak tanggal 6 Juni 2021 lalu kepada perangkat desa. Sejak tanggal 7 Juni 2021 tak masuk lagi ke kantor. Dihubungi nomor teleponnya tak aktif-aktif," kata Joni.
Pihak kecamatan kata Joni mendapatkan laporan kalau Kades tidak masuk-masuk kantor setelah sang Kades satu minggu tidak memberi kabar dan tidak masuk-masuk ke kantor. "Satu minggu setelah beliau pergi baru perangkat desa melaporkan kepada kita kalau Kades mereka tak masuk-masuk kantor," katanya.