RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Beberapa persoalan terjadi dalam program replanting kebun sawit di dua Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Dari keterangan Kepala Desa Sungai Sirih, Kecamatan Singingi, Sitas Riyanto mengatakan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi tidak siap untuk menyediakan bibit sawit untuk masyarakat.
"Ada persoalan PPKS Medan di Kebun Lado ini tidak siap sediakan bibit untuk program replanting," kata pria yang akrab disapa Sitas kepada Riau Online, Selasa, 23 Maret 2021.
Dia mengatakan, setelah dilakukan tumbang caping terhadap lahan yang akan ditanam namun bibit lambat tersedia. Sehingga lahan yang sudah ditumbang lambat ditanami.
"Kemungkinan karena faktor umur bibit sawit yang belum sampai," katanya.
Tidak hanya itu katanya, tergesa-gesanya masyarakat melakukan tumbang caping terhadap lahan yang akan dilakukan replanting juga menjadi penyebab. "Karena tergesa-gesa dan kurang memikirkan apakah bibit sudah tersedia atau belum, ini juga menjadi penyebab," katanya.
Di Desa Sungai Sirih sendiri katanya, dari 980 hektar luas lahan plasma, tidak semua petani yang ikut program replanting. "Di Desa kami (Sungai Sirih,red) dari 980 hektar luas lahan plasma yang ikut hanya sekitar 670 hektar, sisanya tidak ikut," katanya.
Alasan petani disampaikan Sitas, mungkin karena masih ada hutang di Bank dan juga itu menjadi lahan satu-satunya yang menjadi milik masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kalau ikut replanting tentu nanti dari mana mereka bisa memenuhi kebutuhan lagi, itu jadi alasan," katanya.
Program replanting ini satu hektar lahan dibantu sebesar Rp 25 juta. "Jadi untuk satu kapling itu dibantu Rp 50 juta. Ini khusus lahan masyarakat yang bergabung dalam kelompok tani atau KUD. Kalau di total anggarannya itu sekitar 14 miliar untuk Desa Sungai Sirih saja, karena anggaran ini kan hibah," katanya.
Upaya konfirmasi sudah dilakukan Riau Online dengan mendatangi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi, Selasa, 23 Maret 2021. Namun pengawas kebun yang dihubungi salah seorang pekerja mengaku sibuk. "Pengawasnya lagi sibuk bang," ujar salah seorang pekerja setelah menghubungi pengawas PPKS tersebut.