GOLD-ISMIA Gelar Pelatihan Dongeng Kampanyekan Bahaya Merkuri di Kuansing

belajar-mendongeng.jpg
(Robi Susanto/Riau online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - GOLD-ISMIA menggelar pelatihan dongeng terkait dampak dan bahaya merkuri kepada Kepala sekolah dan guru se- Kecamatan Singingi.

Peserta pelatihan dongeng diikuti perwakilan 22 Sekolah Dasar (SD) dan MI yang ada di Kecamatan Singingi, bertempat di Hotel Angela Teluk Kuantan digelar selama empat hari mulai 22 – 25 Februari 2021.

Acara pelatihan dongeng ini dibuka oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kuansing, Masrul Hakim.

Masrul dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada GOLD-ISMIA yang telah melaksanakan pelatihan dongeng ini. Pelatihan ini menurutnya, merupakan sesuatu yang baru bagi kepsek dan guru di Kuansing. Sehingga hal ini diharapkan menambah wawasan para kepala sekolah dan guru dalam melakukan kampanye bahaya merkuri.

"Kami juga berharap agar GOLD-ISMIA dapat menambah target pelatihan kepada seluruh SD yang ada di Kuansing," kata Masrul.

Acara pelatihan ini dibagi dalam dua kelompok dimana kelompok pertama diikuti 24 peserta digelar  22 – 23 Februari
2021 dan untuk kelompok kedua diikuti 23 peserta digelar 24 -25 Februari 2021.

Pelatihan dongeng ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Komponen 4 GOLD-ISMIA tentang penyadartahuan
dampak dan bahaya merkuri kepada masyarakat umum khususnya yang berada disekitar lokasi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK).

Para peserta secara langsung dilatih oleh dua orang pendongeng profesional dari Yayasan Kampung Dongeng yaitu Kak Awam Prakoso dan Kak Syarif Ali.

GOLD-ISMIA merupakan proyek kerjasama UNDP dengan KLHK dan BPPT dimana tujuan besar dari proyek GOLD-ISMIA ini adalah untuk menurunkan dan menghapuskan merkuri di sektor Pertambangan Emas Skala Kecil.

Salah satu cara penyampaian bahaya merkuri kepada anak-anak khususnya pelajar tingkat Sekolah Dasar adalah melalui cerita dongeng.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru sebagai tenaga pengajar untuk dapat menggunakan dongeng sebagai metode penyampaian cerita yang dapat menarik perhatian anak-anak khususnya mengenai bahaya merkuri.

Sebelumnya di tahun 2020, proyek GOLD-ISMIA juga telah mengadakan Lomba Cerita yang diikuti oleh siswa-siswi SD/MI se-kecamatan Singingi.

Para pelatih dari Kampung Dongeng memberikan berbagai materi pelatihan tentang mendongeng dan teknik mendongeng dengan cara-cara yang santai dan mudah dipahami serta menggunakan bantuan teknologi juga.

"Kami sangat senang bisa mengikuti pelatihan dongeng ini karena menambah wawasan dan ilmu baru. Kami juga siap untuk meneruskan pelatihan dongeng kepada siswa siswi di SD kami setelah acara pelatihan hari ini,” kata Siti Nurhaeni, salah satu peserta yang juga Kepsek SDN 015 Sungai Sirih.

Sementara peserta lain yakni Dana Rasmita yang merupakan Kepsek SDN 017 Pasir Emas menyatakan harapannya agar program pengurangan dan penghapusan merkuri di PESK di Kuansing khususnya di Kecamatan Singingi bisa berjalan baik.

"Sekolah kami juga akanberupaya melakukan kampanye bahaya merkuri ini lewat dongeng agar siswa-siswi bisa mudah
memahami dampak dan bahaya merkuri tersebut," katanya.

Acara pelatihan ditutup secara resmi oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuansing Rustam, pada Kamis, 25 Februari 2021.  Dia menghimbau agar kepala sekolah dan para guru bisa proaktif membantu kampanye bahaya merkuri terutama kepada anak didik disekolah.

Rustam menambahkan, kalau Pemkab Kuansing telah banyak didukung oleh GOLD-ISMIA dalam menuntaskan persoalan merkuri di Kabupaten Kuansing. Termasuk melakukan penyusunan RAD-PPM (Rencana Aksi Daerah Pengurangan dan Penghapusan Merkuri) di Kuansing yang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Kuantan Singingi Nomor 74 tahun 2020.



"Pemerintah telah berkomitmen bahwa sektor PESK harus bebas merkuri pada tahun 2025. Ini sesuai dengan rencana aksi daerah pengurangan dan penghapusan merkuri di Kabupaten Kuansing. Jadi mari lah kita semua menjadi juru kampanye merkuri bikin rugi," tambah Rustam.