Timbulkan Perpecahan, AMUK Tolak Kehadiran KAMI di Bumi Melayu Riau

AMUK2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Penolakan terus terjadi jelang digelarnya acara Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Provinsi Riau. Penolakan datang dari Angkatan Muda Kuantan (AMUK), Kamis, 15 Oktober 2020.

AMUK menilai kehadiran KAMI di Bumi Melayu disinyalir bisa menimbulkan perpecahan diantara sesama masyarakat dan pada akhirnya masyarakat juga yang akan jadi korban atas perpecahan tersebut. Maka dalam pernyataan sikapnya AMUK menolak rencana deklarasi yang akan dilakukan KAMI di Provinsi Riau.

Menurut Ketua AMUK, Engki Johan, jika KAMI mengklaim hanya sebuah gerakan moral, maka sudah sepatutnya KAMI ikut memberikan saran terbaik untuk bangsa ini ditengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai hingga saat ini.

"Sudah cukup masyarakat terpolarisasi dengan perbedaan pilihan ketika pemilu lalu," katanya melalui keterangan tertulis diterima Riau Online, Kamis sore.




Terkait adanya penolakan dari beberapa tokoh di Provinsi Riau terhadap gerakan KAMI. Maka AMUK menilai, sudah sepatutnya dipahami oleh pengurus KAMI, dan seharusnya "KAMI mawas diri".

AMUK berharap, KAMI tidak terlalu memaksakan ambisi yang pada akhirnya bisa membuat kegaduhan dan perpecahan ditengah masyarakat.

AMUK juga menyarankan, jika memang KAMI sebuah gerakan moral buktikan bahwa KAMI mampu membuat suatu terobosan yang dapat memberikan kesejukan dan kedamaian untuk negeri ini.

AMUK juga membuat pernyataan, berikut isinya :

1. Menolak dengan tegas kehadiran KAMI di Bumi Melayu Riau. Di khawatirkan akan menimbulkan perpecahan diantara putra / putri melayu yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya kebersamaan dan cinta damai.

2. Meminta KAMI untuk mengurungkan niat melakukan deklarasi di Bumi Melayu Riau.

3. Meminta pemerintah dan aparat keamanan menindak tegas terhadap kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah persatuan putra/putri bangsa, ditengah kondisi bangsa yang sedang mengalami pandemi Covid-19. rilis