RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Dari pengakuan para pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang diamankan Polres Kuansing mereka mengaku melakukan aktivitas PETI hanya untuk bertahan hidup.
Selain itu, pelaku mengaku nekat melakukan aktivitas PETI karena perlu makan dan tidak memiliki lapangan pekerjaan.
Namun dalam prakteknya pelaku PETI ini harus bayar sewa lahan untuk bisa bekerja melakukan penambagan.
Hal tersebut terungkap saat Polres Kuansing melakukan ekspose terhadap perkara PETI di Mapolres Kuansing, Selasa, 11 Agustus 2020 lalu.
Ekpos perkara PETI ini langsung dipimpin Kapolres Kuansing, AKBP Henky Poerwanto didampingi Kasat Reskrim Polres, AKP Andi Cakra Putra. Polres juga menghadirkan lima orang tersangka dalam ekspos tersebut.
"Polres berkomitmen untuk memberikan efek jera kepada pelaku PETI dengan melakukan proses hukum," ujar Kapolres dalam ekspose kemarin.
Disampaikan Kapolres, dari pengakuan para pelaku yang sudah diamankan mereka mengaku melakukan aktivitas PETI hanya untuk makan.
"Kami perlu makan pak, kami tidak mempunyai lapangan pekerjaan pak, mau tidak mau kami melakukan ini walaupun hasilnya tidak seberapa untuk bisa bertahan hidup," ujar Kapolres menirukan pengakuan para pelaku PETI tersebut.
Namun dalam beberapa praktek dompeng yang dilakukan oleh para pelaku dilapangan dengan cara menyewa lahan orang lain.
"Jadi pelaku ini deal dengan pemilik lahan membayar Rp 200 - Rp 300 ribu per minggu," katanya.
Hasil yang didapat, kata Kapolres, dari pengakuan mereka memang tidak menentu, kadang 0,5 gram sampai 0,8 gram. "Itu menurut pengakuan mereka selama melakukan aktivitas PETI," katanya.
Disampaikan Kapolres, apabila ini terjadi terus-menerus tentunya akan membawa dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat.
Maka Polres tetap berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum dengan cara melakukan penertiban di lapangan.
"Kadang laporan dan pengaduan saya terima langsung dari masyarakat disampaikan via sms. Itu langsung saya respon dan saya perintahkan anggota untuk cek ke lokasi dan langsung dilakukan penertiban," pungkasnya.
Meskipun himbauan serta pencegahan sudah dilakukan secara berulang-ulang untuk tidak melakukan aktivitas PETI, disampaikan Kapolres, tapi yang namanya manusia hal itu tetap dilakukan dengan alasan untuk menyambung kebutuhan hidup.
Kapolres mengajak semua lapisan masyarakat untuk turut serta membantu agar aktivitas PETI ini tidak ada lagi.
Selama ini kerjasama Polres dan Pemda sudah terjalin dengan baik, Dia berharap, dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
"Setiap ada laporan mari kita turun bersama, kita utamakan preemtif dan preventif. Tokoh masyarakat, Kades dan pihak lainnya juga harus berperan aktif menghimbau warganya," katanya.