2019, Capaian PAD Sejumlah OPD di Kuansing Rendah

ilustrasi-PAD.jpg
(net)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Selain tidak mampu mencapai target yang sudah ditetapkan. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Kuansing masih ada realisasi penerimaannya hanya di bawah 50 persen atau jauh dari target yang diharapkan.

Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kuansing, sejumlah OPD yang berada di bawah 50 persen realisasinya di antaranya Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, Setda Kuansing, Disdikpora, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan.

Berdasarkan rekapitulasi terhadap target dan realisasi PAD sampai akhir tahun kemarin, Dinas Pertanian terealisasi 2,84 persen atau sebesar Rp 61.600.921,00 dari target Rp 2.169 Miliar.

Adapun sumber pendapatan Dinas Pertanian di antaranya retribusi pelayanan kesehatan hewan realisasi 92,12 persen atau sebesar Rp 23.030.000,00 dari target Rp 25 juta.

Kemudian retribusi pemakaian kekayaan daerah mulai dari sewa rumah dinas dan sewa alat berat. Namun dari sewa alat berat target Rp 100 juta realisasinya nol.

Selanjutnya dari retribusi penjualan produksi usaha daerah target Rp 981 juta dan terealisasi lebih kurang Rp 19,7 juta. Retribusi rumah potong hewan target Rp 55 juta terealisasi lebih kurang Rp 12,4 juta. Dan retribusi izin usaha perkebunan target Rp 1 Miliar terealisasi nol.

Kemudian Dinas selanjutnya adalah Dinas Perhubungan. Dari target Rp 1,050 miliar terealisasi hanya lebih kurang Rp 160 juta atau 15,27 persen.



Adapun sumber pendapatan pada Dinas Perhubungan ini diantaranya dari retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum target Rp 150 juta terealisasi lebih kurang Rp 51 juta.

Kemudian retribusi pengujian kendraan bermotor target Rp 700 juta terealisasi sekitar Rp 85,7 juta. Dan retribusi terminal target Rp 200 juta terealisasi lebih kurang Rp 23 juta.

Selanjutnya sekretariat daerah target Rp 700 juta terealisasi lebih kurang Rp 277 juta. Adapun sumber pendapatan sekretariat daerah adalah dari retribusi pemakaian kekayaan daerah mulai dari sewa gedung atau balai diklat.

Dari sewa gedung dan balai diklat target Rp 100 juta terealisasi lebih kurang Rp 70 juta. Kemudian wisma jalur Teluk Kuantan target Rp300 juta terealisasi Rp 188 juta. Dan dari Wisma Jalur Pekanbaru target Rp 300 juta terealisasi Rp 19 juta.

Kemudian Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan target Rp 300 juta terealisasi lebih kurang Rp 60 juta. Sumber pendapatan dinas ini dari retribusi pemakaian kekayaan daerah target Rp 100 juta terealisasi lebih kurang Rp 41 juta.

Dan retribusi penjualan produk daerah target Rp 200 juta terealisasi lebih kurang Rp 19 juta.

Selanjutnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kuansing realisasinya juga masih dibawah 50 persen. Dari target Rp 50 juta terealisasi lebih kurang Rp 22 juta.

Sementara Bapenda sendiri target Rp 29,3 miliar terealisasi Rp 28,5 miliar atau 97,26 persen. Kemudian BPKAD target Rp 18,6 miliar terealisasi Rp 11,6 miliar atau 62,15 persen.

RSUD Teluk Kuantan target Rp 22 miliar terealisasi Rp 22,8 miliar atau 103 persen. Dinas Kesehatan target Rp 7,8 miliar terealisasi Rp 8,8 miliar atau 112 persen.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kuansing target Rp 3,7 miliar terealisasi Rp 2,7 miliar atau 73,65 persen.

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Perindustrian target Rp 979 juta terealisasi Rp 587 juta atau 69,97 persen. Dinas Lingkungan Hidup target Rp 343 juta terealisasi Rp 217 juta atau 63,46 persen.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan target Rp 125 juta terealisasi Rp 121 juta atau 97,16 persen. Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan target Rp 5 juta terealisasi Rp 1,750 juta.

Di mana target PAD tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp 87,3 miliar terealisasi Rp 76,082 miliar atau 87,06 persen. "Ini sampai akhir tahun kemarin datanya masih sementara," ujar salah seorang staf pada Bidang Penerimaan Bapenda Kuansing.