Laporan: ROBI SUSANTO
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau menyatakan semua sekolah terutama Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kuansing diklaim sudah tersentuh pembangunan.
"Dalam satu sekolah ada satu atau dua lokal yang sudah dibangun, rata-rata semua sekolah sudah kena sentuh minimal dilakukan rehab," ujar Kepala Disdikpora Kuansing melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Sartian kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 19 November 2019.
Sartian mengatakan, pembangunan dibidang pendidikan tidak hanya bersumber dari APBD Kuansing tapi juga bersumber dari APBN. Pada 2020 untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Kuansing mendapatkan Rp 28,6 Miliar.
Menurut Sartian, angka tersebut turun dibanding tahun 2019, dimana Kuansing mendapatkan DAK sebesar Rp 34 miliar.
"Angkanya memang turun karena dalam plafon kemarin pusat tengah fokus membangun sarana dan prasarana pendidikan di daerah sulit," terangnya.
Sementara Kuansing katanya, tidak termasuk daerah sulit sehingga kucuran DAK untuk Kuansing berkurang untuk tahun depan.
Meskipun berkurang namun pusat memberikan apresiasi bagi Kuansing karena indeks pembangunan dibidang pendidikan cukup bagus setiap tahunnya.
Ditambah tahun ini di Kabupaten Kuansing tengah dibangun gedung baru untuk Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Negeri tepatnya di Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah.
"SKB itu dibangun diatas lahan milik pemerintah, dan tahun depan sudah memiliki gedung sendiri," kata Sartian.
Dana pembangunan SKB ini bersumber dari DAK Tahun 2019. Dimana pusat mengalokasikan anggaran sekitar Rp 800 juta untuk pembangunan gedung baru SKB di Kuansing.
"Ada lima ruang yang dibangun baru, dua ruang kelas, tiga ruang untuk praktek, dan satu WC," kata Sartian lagi.
Sementara untuk ruang pamong katanya, rencana akan dibangun tahun 2020 mendatang. "Selama ini SKB ini ngontrak minjam gedung, tahun depan sudah menempati gedung sendiri," tambahnya.
Sartian menambahkan, pemerintah daerah sampai kini memang tidak bisa langsung melakukan pembangunan secara menyeluruh untuk satu sekolah yang masih memiliki bangunan lama karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.
Maka hingga kini masih ada sekolah yang menggunakan bangunan lama untuk proses belajar mengajar karena memang belum bisa dibangun oleh pemerintah.
"Bangunan lama masih ada dan masih dipakai sampai sekarang. Rencana ini dibangun secara bertahap, kita terus berharap pusat membantu setiap tahun melalui DAK," ujar Sartian.
Kemudian tahun ini satu sekolah di Kuansing juga mendapatkan pembangunan revitalisasi yang anggarannya bersumber dari Kementrian PUPR.
"Dinas PUPR Provinsi yang mengelola anggaran, ada 6 lokal dibangun di SDN Pulau Binjai, Kecamatan Kuantan Mudik," pungkasnya.