Benarkah Kerajaan Tertua di Indonesia Berada di Kabupaten Kuansing, Riau

Pacu-Jalur1.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SUSILO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Benarkah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur merupakan kerjaan tertua di Indonesia? Ternyata, jauh sebelum itu, di Pulau Sumatera, tepatnya di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, telah berdiri sebuah kerajaan yang sudah maju, kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Kandis. 

 

Kerajaan Kandis ini berdiri diperkirakan awal Abad ke-1 Masehi, sedangkan Kutai baru di abad ke-4. Meski banyak orang meyakini kalau kerajaan Kandis yang tertua di dunia. Beberapa peneliti masih meragukan keberadaan kerajaan ini. Keraguan ini terjadi karena penelitian dan jejak sejarah dari kerajaan ini masih belum banyak dilakukan. 

 

Daerah kekuasaan Kerajaan Kandis, meliputi daerah Kuantan sekarang, mulai dari hulu Batang Kuantan, Negeri Lubuk Ambacang hingga ke Cerenti, saat ini. Ibukota kerajaan ini di Padang Candi, suatu tempat di pinggir Batang Kuantan. Dinamakan Padang Candi, karena di sana terdapat gugusan candi. 

 

Baca Juga: Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden untuk Modal Indonesia Merdeka

 

Catatan tentang Kerajaan Kandis ini, ditemukan dalam Kitab Negara Kertagama yang menyebutkan Kandis merupakan kerajaan berada dalam taklukan Majapahit. Berdasarkan sejarawan TG Th Pigeaud dalam bukunya, Java in the Fourtheenth Century: A Study in Cultural History, menyatakan, dalam Kitab Negara Kertagama Pukuh XIII:1 menyebutkan: 

 

Rincian pulau negara bawahanm Malayu: Jambi dan Palemban, Karitan, Teba, dan Dharmasraya, Kandis, Kahwas, Manankabwa, Siyak, Rkan, Kampar dan Pane, Kampe, Harw, dan Mandahilin, Timihan, Parlak, dan Barat. 

 

Kandis merupakan sebuah kerajaan yang berdiri sendiri, karena daerahnya memang subur, dan menghasilkan rempah-rempah, seperti lada. Tidak banyak diketahui tentang Kerajaan Kandis, apalagi setelah dikalahkan Jambi.



 

Berkaitan dengan nama Lubuk Jambi, konon nama tersebut masih terkait penyerangan Kerajaan Jambi ke Kandis. Ketika itu, pasukan Jambi melabuhkan perahu-perahunya di suatu lubuk (bagian terdalam sungai) dan menjadikan lubuk tersebut sebagai pangkalan menyerang Kandis. Lalu, nama itu kemudian dikenal dengan nama Lubuk Jambi.

 

Serangan tersebut meruntuhkan Kerajaan Kandis, namun muncul Kerajaan Kuantan sebagai penggantinya. Ini tergambar dari pantun Kandis-Kuantan, yang dikenal di kalangan masyarakat Kuantan.

 

Klik Juga: Kibarkan Bendera China, Bagansiapi-api Berubah Jadi Lautan Api

 

Penelusuran RIAUONLINE.CO.ID, di wikipedia, Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada 1 Sebelum Masehi, mendahului berdirinya kerajaan Moloyou atau Dharmasraya di Sumatera Tengah. Dua tokoh yang sering disebut sebagai raja kerajaan ini adalah Patih dan Tumenggung.

 

Maharaja Diraja, pendiri kerajaan ini, sesampainya di Bukit Bakau membangun sebuah istana yang megah yang dinamakan dengan Istana Dhamna. Putra Maharaja Diraja bernama Darmaswara dengan gelar Mangkuto Maharaja Diraja (Putra Mahkota Maharaja Diraja) dan gelar lainnya adalah Datuk Rajo Tunggal (lebih akrab dipanggil).

 

Datuk Rajo Tunggal memiliki senjata kebesaran yaitu keris berhulu kepala burung garuda yang sampai saat ini masih dipegang oleh Danial gelar Datuk Mangkuto Maharajo Dirajo.

 

Datuk Rajo Tunggal menikah dengan putri yang cantik jelita yang bernama Bunda Pertiwi. Bunda Pertiwi bersaudara dengan Bunda Darah Putih. Bunda Darah Putih yang tua dan Bunda Pertiwi yang bungsu. Setelah Maharaja Diraja wafat, Datuk Rajo tunggal menjadi raja di kerajaan Kandis.

 

Bunda Darah Putih dipersunting oleh Datuk Bandaro Hitam. Lambang kerajaan Kandis adalah sepasang bunga raya berwarna merah dan putih.

 

Lihat Juga: Sedan Jerman Setia Dampingi Sultan Siak Keliling Sumatera


Kehidupan ekonomi kerajaan Kandis ini adalah dari hasil hutan seperti damar, rotan, dan sarang burung layang-layang, dan dari hasil bumi seperti emas dan perak. Daerah kerajaan Kandis kaya akan emas.

 

Setelah kalah perang pemuka kerajaan Kandis berkumpul di Bukit Bakar, kecemasan akan serangan musuh, maka mereka sepakat untuk menyembunyikan Istana Dhamna dengan melakukan sumpah. Sejak itulah Istana Dhamna hilang, dan mereka memindahkan pusat kerajaan Kandis ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan sekarang).

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline