Polisi Masih Selidiki Penyebab Tewasnya Guru di Kampar

Polisi-Masih-Selidiki-Penyebab-Tewasnya-Guru-di-Kampar.jpg
(Dok. Polda Riau)

RIAU ONLINE, KAMPAR - Pihak kepolisian sampai saat ini masih menyelidiki penyebab tewasnya seorang guru inisial HAS (34 tahun) di kawasan kebun Afdeling V Tandun, Blok JK V, Kamis, 29 November 2024 pukul 16.30 WIB.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto menyebutkan pihak Polres Kampar masih menyelidiki penemuan mayat dengan kondisi mengenaskan tersebut.

"Saat ini penyebab tewasnya seorang guru tersebut masih belum diketahui. Pihak Polres Kampar masih melakukan penyelidikan," ujar Kombes Anom, Senin, 2 Desember 2024.

Sebelumnya diketahui, warga Desa Kasikan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat di kawasan kebun Afdeling V Tandun, Blok JK V, Kabupaten Kampar.

Saksi pertama, Ali Azhari (30), seorang petugas keamanan, menemukan korban saat melakukan patroli rutin di lokasi tersebut.



"Dimana saksi melihat sepeda motor terjatuh dari kejauhan dan mendapati korban sudah tidak bernyawa di samping kendaraan tersebut," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto.

Saat saksi mendekat, kondisi korban sangat mengenaskan, tubuhnya mengalami luka bakar dan robek di bagian leher.

"Ali kemudian menghubungi koordinator keamanan, Bombong (35), dan seorang rekan, Reza Zuhdi Afgani (28). Setelah memastikan kondisi korban, mereka melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas setempat," terang Anom.

Unit Reskrim Polsek Tapung Hulu tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban ditemukan dalam posisi terlentang di samping sepeda motornya, dengan luka robek di leher dan tubuh yang terbakar," ungkap Kombes Anom.

Polsek Tapung Hulu menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk mengungkap kejadian ini.

"Petugas sudah mendatangi TKP, mencatat keterangan dari para saksi, dan membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi," pungkasnya.