RIAUONLINE, PEKANBARU - Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia - Kawasan Laut, Hutan dan Industri (LPLHI-KLHI) DPW Riau dan DPD Pelalawan, kembali bersinergi dengan masyarakat.
Hari Minggu lalu (14/3), LPLHI-KLHI turun ke lokasi Desa Muara Sako Langgam, Kab. Pelalawan untuk gotong royong penyelamatan lingkungan dan dukungan terhadap pengelolaan hutan adat berbasis masyarakat.
"Saat ini kami ingin membantu masyarakat Desa Muara Sako yang rencananya akan mengelola hutan adat berbasis masyarakat ini untuk menjadi salah satu destinasi wisata alam di Kab. Pelalawan," ujar Ketua LPLHI, Noverli, Selasa 16 Maret 2021.
Lebih jauh Noverli menyebut masyarakat adat sebagai garda terdepan pelestarian hutan perlu mendapatkan sokongan penuh.
"karena masyarakat adat mampu berperan sebagai garda pelindung terdepan dari perusakan hutan. Kami sekaligus mengajak masyarakat agar mencintai lingkungannya, mengedukasi generasi muda untuk peka dan peduli terhadap isu lingkungan di Indonesia." Ujar Noverli.
Terkait rencana membangun destinasi wisata Noverli berharap Pemprov Riau serta Pemda Kab Pelalawan untuk dapat segera turun meninjau lokasi.
"Dengan kontribusi dari semua stakeholder terkait dapat mewujudkan harapan masyarakat adat Muara Sako untuk menjadikan Hutan Adat tersebut agar menjadi destinasi wisata bagi seluruh masyarakat Riau," ujarnya.
Humas LPLHI menambahkan masyarakat adat selama ini dianggap hidup tertinggal dan jauh dari hiruk pikuk kota. Masyarakat adat dianggap ekonomi rendah dan terbelakang ilmu pengetahuan. Padahal, masyarakat adat memiliki kekuatan tinggi menghormati alam dan lingkungan sekitarnya.
"Sikap ini jarang dimiliki masyarakat perkotaan. Selain itu, masyarakat adat sangat mencintai kehidupan yang bersahabat dengan alam dan lingkungan. Mereka memilih menjaga adat dan lingkungan untuk keberlangsungan mendatang, ketimbang merusak alam demi pundi-pundi uang.” tuturnya.