Hamil di Usia Belia, Intan Sari Dibunuh Pelajar SMA karena Minta Tanggungjawab

Intan-Aulia-Sari3.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PELALAWAN-Intan Aulia Sari dibunuh temannya, seorang pria yang masuh berstatus pelajar SMA. Polisi pun mengungkap penyebab tewasnya pelajar SMP Bernas Pangkalan Kerinci itu.

Dari hasil penyelidikan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelalawan Riau, pelaku pembunuhan di Pelalawan ini masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA.

Pelaku diamankan pada Jumat 19 Februari 2021, sepekan setelah jenazah Intan ditemukan di Jalan Lintas Bono (Jalisbon) Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras pada Kamis 11 Februari 2021.

Melalui keterangan para saksi, polisi menemukan petunjuk jika korban pernah dijemput oleh pelaku. Korban dijemput dengan menggunakan mobil.

Polisi juga mengantongi bukti rekaman CCTV yang ada di sepanjang jalan yang dilintasi kendaraan tersangka.

Hingga pelaku yang masih berusia 17 tahun atau Anak Di bawah Umur (ADU) diringkus petugas.

"Ada enam rekaman CCTV yang kita ambil dan merekam mobil pelaku yang membawa korban," beber Kasat Reskrim AKP Ario Damar SH SIK dalam konperensi pers di aula Meranti Mapolres untuk, Sabtu 20 Febaruari 2021.

Intan sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Senin 8 Februari 2021. Saat itu Intan pamit dari rumah mengantarkan tugas ke sekolah.

Sejak saat itu Intan tak kembali ke rumah dan membuat keluarganya panik. Dari penyelidikan polisi terungkap motif pelaku nekat menghabisi nyawa gadis berusia 15 tahun tersebut.

Korban mengaku hamil dan meminta pelaku bertanggungjawab atas bayi yang dikandungnya.

"Di antara mereka tidak ada hubungan pacaran, hanya berteman atau bergaul saja. Memang sudah kenal," tambah Kasat Ario.



Mendengar pengakuan gadis belia itu, tersangka langsung khilaf dan berusaha mencekik korban di dalam mobil yang sedang diberhentikan itu.

Selama lima menit membekap korban dan menghentikan pernafasannya. Pelaku memastikan perempuan itu telah meninggal dunia lantaran tidak bergerak lagi.

Adapun kronologis pembunuhan korban Intan berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polres Pelalawan berawal korban Intan memiliki kegiatan di SMP Bernas Pangkalan Kerinci pada Senin 8 Febaruari 2021 lalu.

Kemudian tersangka menjemput korban di Jalan Sakura Pangkalan Kerinci sekitar pukul 11.26 WIB menggunakan mobil.

Mereka menuju SMP Bernas yang terletak di Jalan Abdul Jalil dengan melewati Jalan Seminai dan tiba di sekolah sekitar jam 11.55 WIB.

Perjalanan kedua pelajar itu terekam dalam kamera CCTV yang ada di sepanjang perlintasan. Sekitar 20 menit di sekolah untuk menjemput tugas dari guru, korban pulang dengan menaiki mobil pelaku yang menunggu di depan sekolah.

Mereka kemudian berkeliling Kota Pangkalan Kerinci dan mengitari Jalan Lintas Timur (Jalintim).

Setibanya di Jalintim ke arah Desa Kemang, tersangka memberhentikan mobilnya dan mereka terlibat pembicaraan serius.

Setelah memastikan korban tidak bernafas lagi setelah dicekik, siswa SMA tersebut kembali menjalankan kendaraannya menyusuri Jalintim ke arah Simpang Bunut, kemudian masuk ke Jalisbon Desa Dundangan.

"Pelaku sempat membuang HP dan kertas tugas korban di jalan. Ini sedang kita cari karena pelaku lupa-lupa ingat," kata Ario.

Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat di Jalisbon Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras, pelaku membuang mayat siswi SMP itu di tepi jalan setelah memastikan tidak ada orang lain yang melihat.

Lantas tersangka kembali pulang ke rumahnya seakan tidak ada masalah.

Informasi hilangnya Intan langsung beredar luas di media sosial Facebook, WAG, hingga Instagram.

Pihak keluarga juga melaporkan anak gadisnya yang tidak kunjung pulang ke rumah setelah menjemput tugas dari sekolah.

Pada Kamis 11 Februari 2021 sore, warga mencium bau busuk saat melintas di Jalisbon Desa Dundangan, tempat jenazah korban dibuang oleh pelaku.

Setelah dicari ternyata, aroma tak sedap itu berasal dari mayat yang ada di tepi jalan. Mayat itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan dilakukan visum serta autopsi.

Polisi memastikan jika jenazah tersebut adalah Intan Aulia Sari, siswi SMP Bernas yang dilaporkan hilang empat hari sebelumnya.

Lantas keluarga membawa jenazah perempuan malang itu ke Pangkalan Kerinci untuk dikebumikan.