Tim gabungan dari rayon Kecamatan Kuala Kampar melakukan pendinginan di lokasi Karhutla di Desa Sungai Solok beberapa waktu lalu/istimewa
(istimewa)
RIAU ONLINE, PELALAWAN-Pemerintah Provinsi Riau serta beberapa kabupaten dan kota telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla di Riau tahun 2021, setelah memasuki musim kemarau yang panjang.
Penetapan status Siaga Darurat Karhutla di Riau ini menyusul timbulnya titik api atau firespot di beberapa wilayah di Riau khsusunya Karhutla di Pelalawan.
Penyebab penetapan status Siaga Darurat Karhutla di Riau ini ditambah munculnya hotspot atau titik panas sebagai indikasi kuat Karhutla di Riau hampir setiap hari seiring semakin berkurangnya intensitas hujan yang turun.
Dua pekan terakhir, paling tidak tiga titik Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pelalawan yang muncul dan berhasil dipadamkan oleh tim gabungan di masing-masing kecamatan.
"Berdasarkan konsultasi dan koordinasi kita, pekan ini akan kita tetapkan status siaga darurat Karhutla. Berpedoman kepada Pemrov Riau," terang Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Abu Bakar FE, Selasa 16 Februari 2021.
Abu Bakar menyatakan, penetapan status siaga darurat dibutuhkan untuk penanganan Karhutla yang lebih maksimal kedepan.
Selain itu tim rayon yang ada di 12 kecamatan bisa digerakkan untuk melakukan pemantauan dan patroli yang lebih intensif di wilayah kerja masing-masing.
Abu Bakar mengakui, jika kondisi kemarau di Pelalawan belum separah dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam satu pekan, hujan lebat masih turun sebagai penyeimbang cuaca maupun musim.
Namun penetapan status ini mengikuti langkah Pemprov dalam penanggulangan Karhutla yang rutin terjadi setiap hari.
"SK untuk status siaga darurat telah siapkan dan tinggal menunggu teken pak bupati," tegas Abu Bakar.
Pemberlakuan status siaga darurat Karhutla akan berlangsung mulai Februari hingga Bulan September mendatang.
Pasalnya, diperkirakan musim kemarau akan berlangsung hingga September nanti. Hari ini terpantau ada enam Hotspot di Provinsi Riau yang tersebar di tiga daerah.
Tetapi tidak ada yang muncul di Pelalawan. Peluang terjadinya hujan juga hampir tidak ada. Berdasarkan prakiraan dari BMKG Pekanbaru .
Bupati Siak Alfedri Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Siak
Bupati Siak Alfedri menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Siak 2021 pada Senin 15 Februari 2021.
Penetapan status siaga darurat Karhutla di Siak ini sudah melalui mekanisme dan rapat koordinasi dengan instansi terkait.
“Ini juga arahan Pak Gubernur bahwa untuk penetapan provinsi siaga darurat Karhutla di Riau harus didahului oleh kabupaten/kota.
Jadi kita adalah daerah ke empat setelah Bengkalis, Meranti dan Dumai menetapkan status siaga Karhutla,” kata Alfedri didampingi Asisten I Setdakab Siak L Budhi Yuwono.
Ia menerangkan, penetapan ini juga telah melalui rapat virtual dengan Gubernur Riau Syamsuar dan jajaran.
Kebijakan ini diambil karena berkurangnya air permukaan tanah akibat masuknya musim kemarau.
Selain itu, Siak juga mengalami dua kasus Karhutla pada Februari 2021 ini, yakni di Kampung Bunsur, kecamatan Sungai Apit dan kampung Sungai Mempura, kecamatan Mempura.
Gubernur Riau Syamsuar Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Riau
Gubernur Riau Syamsuar resmi menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau pada Senin 15 Februari 2021.
Status siaga darurat Karhutla di Riau yang ditetapkan Gubernur Riau Syamsuar itu diberlakukan hingga 31 Oktober 2021 mendatang.
Penetapan status siaga darurat Karhutla di Riau ditetapkan berdasarkan peraturan Gubernur Riau Syamsuar nomor 9 tahun 2020 tentang prosedur tetap kriteria penetapan status keadaan bencana dan komando satuan tugas pengendalian bencana Karhutla di Riau dan situasi tersebut.
"Dengan sudah ditemukannya Karhutla di Riau disejumlah wilayah dan sudah ditetapkan status siaga darurat karhutla di Tiga kabupaten, yakni Dumai, Bengkalis dan Rokan Hili (Rohil) maka hari ini status siaga darurat Karhutla di Riau resmi saya tetapkan terhitung mulai hari ini 15 Februari 2021 hingga 31 Oktober 2021 mendatang," kata Syamsuar saat memimpin rapat koordinasi penetapan status siaga darurat Karhutla Riau di Gedung Daerah, Senin 15 Februari 2021.
Gubernur Riau Syamsuar mengungkapkan, selain ancaman Karhutla di Riau, saat ini Riau juga sedang dihadapkan dengan wabah Covid-19.
Maka, dibutuhkan kerja maksimal untuk mencegah dan menangani bencana ini.
"Ditengah ancaman bencana non alam Pandemi Covid-19, saat sampai saat ini masih terjadi dan belum tau kapan akan berakhir, kita juga sedang dihadapkan dengan ancama Karhutla," katanya.
Hingga saat ini total luas lahan yang terbakar di Riau sudah mencapai 55,71 hektare yang tersebar empat kabupaten kota.
Terluas ditemukan di Kabupaten Siak seluas 33 hektare, kemudian di Bengkalis 17,7 hektare, di Rohil 5 Hektare dan di Dumai 0,01 hektare.
"Dengan ditetapkanya status siaga ini, maka Satgas langsung mempersiapkan diri, baik saranan dan prasaran untuk melakukan pencegahan," katanya.