Ular Piton 5 Meter Bikin Sarang di Belakang Kantor Bakesbangpol Pelalawan

Ular-Piton-5-Meter.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PANGKALAN KERINCI-Warga di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pelalawan Riau dihebohkan dengan penemuan seekor ular piton yang bersarang di belakang kantor, enin 30 November 2020 sore lalu.

Ular jenis sanca berukuran besar itu bersembunyi di bawah gorong-gorong yang terletak di belakang gedung kantor.

Alhasil tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) turun tangan untuk menangkap ular tersebut dan diamankan ke tempat lain.

"Panjangnya mencapai 5 meter saat diukur setelah berhasil ditangkap," ungkap Sekretaris Bakesbangpol Pelalawan, Novri Wahyudi, Selasa 1 Desember 2020.

Novri Wahyudi menerangkan, penemuan ular dengan nama latin Pythonidae itu berawal dari penampakan oleh pemilik kantin sekitar pukul 15.30 WIB.

Kantin yang terletak diantara kantor Bakesbangpol dan BPBD itu dihubungkan sebuah gorong-gorong yang menjadi saluran pembuangan air.

Sedangkan ujung pembunuhan parit tersebut semak belukar yang sangat lebat.

Saat melintas, pemilik kantin melihat sisi kiri gorong-gorong amblas dan menciptakan sebuah lubang.



Sekilas ia melihat sebuah benda yang mengkilat dan melingkar ada di dalam lubang tersebut.

Ketika diperhatikan dengan seksama ternyata seekor ular piton besar yang sedang bersarang.

"Saat dilaporkan ke BPBD dan pegawa kami, mereka mencoba menarik bagian ekor ular tersebut ke luar dari lubang. Ternyata tidak berhasil," tambah Novri.

Padahal sepanjang tiga meter dari tubuh ular sudah sempat keluar ketika ditarik.

Namun lantaran tarikan ular sawah itu lebih kuat, akhirnya kembali masuk ke lubang dan bersembunyi ke dalam.

Para petugas dan pegawai tidak kehilangan akal.

Mereka mengorek lubang tanpa menghancurkan gorong-gorong tersebut.

Sekitar 1 jam lebih, akhirnya ular tersebut berhasil diamankan.

"Bisa jadi dari semak belukar itu keluar ularnya. Karena banjir atau hujan, kita tak tahu. Baru kali ini terjadi," tandas Novri.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Pelalawan, Abu Bakar FE menyebutkan, timnya berupaya menangkap ulang besar itu karena dikuatirkan akan mengganggu manusia.

Tentu keberadaan binatang tersebut membuat para pegawai atau pekerja kantin tidak nyaman jika tidak ditangkap.

"Sudah diamankan anggota semalam. Kalau ada seperti itu memang harus ditangkap. Kita takut mencelakai manusia," tandas Abu Bakar.