Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu) bersama Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Inhu menggelar apel bersama di halaman kantor Bupati Inhu, Senin 9 Desember 2019.
(istimewa)
RIAUONLINE, RENGAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu) bersama Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Inhu menggelar apel bersama di halaman kantor Bupati Inhu, Senin 9 Desember 2019.
Apel gabungan ini dilaksanakan dalam rangka penanggulangan banjir dan tanah longsor serta antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diwilayah Kabupaten Indragiri Hulu.
Tampak hadir Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi, Kapolres Inhu AKBP Efrizal dan Dandim 0302/Inhu Letkol Arh Hendra Roza SIP, yang diwakilkan oleh Pasi Ops Dim 0302/Inhu Kapten Inf Ardiyasman.
Bupati Inhu H Yopi Arianto SE dalam amanatnya yang dibacakan Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi menegaskan, bahwa untuk diketahui bersama, banjir dan tanah longsor membawa banyak permasalahan. Di mana, bencana banjir dan tanah longsor membuat orang kehilangan rumah, pekerjaan dan menyebarkan penyakit.
Serta yang paling buruk adalah merenggut nyawa. Banjir dan tanah longsor memang dapat disebabkan oleh alam (post major) tetapi yang sering terjadi justru banjir dan tanah longsor disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
"Banjir dan tanah longsor, yang disebabkan oleh alam, mungkin akan sulit dicegah. Namun, bukan berarti kita hanya dapat berdiam diri. Dengan melalukan hal-hal positif, kita dapat mencegah banjir dan longsor, akibat aktivitas manusia," kata Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi.
Ditambahkan Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi, bahwa kegiatan paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Sehingga dapat terhindar dari penyumbatan saluran air.
Untuk itu, Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi mengajak semua pihak untuk dapat melalukan 3 R, yakni Reduce, Reuse dan Recycle. Dengan tiga langkah itu, maka dapat mengurangi sampah yang ada.
Tahap selanjutnya, lanjut Hendrizal, adalah dengan menanam pohon. Dengan banyaknya pohon maka air akan mudah menyerap tanah dan dapat mencegah adanya genangan air. Kegiatan sederhana itu tidak hanya mencegah banjir dan longsor. Akan tetapi juga dampak buruk lainn yang di sebabkan banjir dan longsor.
"Oleh karena itu, marilah kita melakukan kebiasaan tersebut mulai dari sekarang," imbau Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi.
Sementara itu, Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk dalam kata sambutannya mengatakan, apel gelar pasukan kesiapsiagaan ini adalah untuk mengecek kesiapan personel dan juga kelengkapan sarana dan prasarana. Serta unsur terkait didalam pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor dan antisipasi Karhutla tahun 2020 mendatang.
"Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kaaih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada kita semua, yang telah mendukung pelaksanaan apel bersama ini. Sehingga, dalam penanggulangan bencana nantinya, baik itu bencana banjir dan longsor, maupun Karhutla dapat kita atasi secara bersama-sama di wilayah Kabupaten indragiri Hulu," pungkas Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk.
Kapolres menambahkan, dengan kerja keras itu menjadi tanggungjawab bersama di kemudian hari, untuk dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan bencana banjir dan longsor. Maupun Karhutla di tahun-tahun mendatang.
Ditambahkan Kapolres, bahwa berdasarkan data dari BMKG, saat ini sudah memasuki musim penghujan. Yang mana, rentan kaitannya dengan bencana banjir dan bencana longsor. Banjir dan longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Sebagai gambaran, berdasarkan data penanganan Karhutla tahun 2019, Polres Inhu telah melakukan proses penyidikan terhadap 5 laporan polisi (LP), terdiri dari 5 tersangka, yang terbukti telah melakukan dengan sengaja membuka lahan dengan cara membakar.
Sedangkan hot spot (titik panas-red) sebanyak 332 titik, terjadi sejak Januari - November 2019. Sedangkan luas lahan yang terbakar seluas 473 hektar, yang tersebar diwilayah Kabupaten Indragiri Hulu.
"Terlebih-lebih saat terjadi bencana Karhutla, kita semua berparatisipasi, baik TNI/Polri, Pemerintah, Perusahaan maupun pihak swasta serta masyarakat, harus saling bahu membahu melakukan langkah-langkah antisipasi pencegahan Karhutla. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor:11 tahun 2015 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan," ujar Kapolres, mengakhiri.
Usai memberikan pengarahan dari Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi dan Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk, selanjutnya dilakukan deklarasi bersama dari semua komponen yang hadir dalam apel tersebut.
Adapun pimpinan apel bersama ini, Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi, Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk dan Pasi Ops Dim 0302/Inhu Kapten Inf Ardiyasman. Sedangkan perwira apel AKP Buha Siahaan dan komandan apel Ipda Andra Leksi.
Sedangkan peserta apel terdiri dari, 1 peleton Pamen Res Inhu dan Kodim 0302/Inhu, Camat se-Inhu, 1 peleton gabungan Polres Inhu, 1 peleton Satpol PP Inhu, 1 peleton KPBD Inhu, Lurah/Kades se-Inhu, ASN Pemkab Inhu sebanyak 500 orang, Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Tanaman Pangan (BP4KKP), Masyarakat Peduli Api (MPA) Inhu dan perwakilan perusahaan se-Inhu. (advertorial/yuz)