RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hujan dengan intensitas ringan melanda sebagian Provinsi Riau, Senin petang ternyata menyimpan cerita. Satu di antaranya fenomena hujan es yang terjadi di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Yudhistira kepada Selasar menjelaskan, fenomena itu mungkin saja terjadi.
"Kejadian hujan es mungkin saja bisa terjadi," kata Analis BMKG Pekanbaru tersebut.
Ia menjelaskan, fenomena kini viral di media sosial itu kejadian hujan lebat mengandung es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi.
"Atau pada saat pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," ujarnya.
Indikasi terjadinya hujan mengandung es, tuturnya, mungkin terjadi saat angin kencang dengan durasi singkat. Hal itu bisa diakibatkan satu hari sebelum hujan, atau pada malam hari hingga pagi terasa panas.
Hal itu akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)
"Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol," tuturnya.
Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus). Tahapan itu kemudian yang membentuk hujan dengan potensi mengandung es seperti yang terjadi di Pelalawan.