Inilah Cerita Mahasiswa Gunung Sahilan Berlebaran di Belanda

Lebaran-di-Belanda.jpg
(RIAUONLINE.CO,ID/MUSTARAKH GELFI)

RIAU ONLINE, AMSTERDDAM - Jauh dari keluarga dan tanah air, Indonesia, saat merayakan Idul Fitri, menjadikan pengalaman tersendiri bagi kontributor RIAUONLINE.CO.ID yang kini menuntut S2 di negeri Belanda, Mustarkh Gelfi. 

 

Lebaran kali ini, merupakan kali pertama bagi mahasiswa asal Gunung Sahilan, Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau ini, merayakan di negeri orang. Gelfi merupakan mahasiswa teknik yang sedang menuntut ilmu S2-nya di Delft University. 

 

Kepada RIAUONLINE.CO.ID, secara khusus ia menceritakan bagaimana lebaran di Negeri Londo itu. Berikut catatan Gelfi berhari raya di Belanda yang dkirimkannya langsung untuk pembaca setia di tanah air. 

 

Baca Juga: Catatan Perjalanan Anak Riau di Belanda

 

Ramadhan tahun ini telah resmi meninggalkan kita semua. Bertepatan 1 syawal 1437 H, umat muslim seluruh dunia merayakan hari kemenangan, setelah sebulan penuh melaksanakan proses penempaan diri dengan berbagai ibadah ramadhan.

 

Di Belanda sendiri, KBRI (Kedutaan Besar Rupublik Indonesia) telah mengumumkan, Lebaran bertepatan pada 6 Agustus 2016, bersamaan dengan sebagian besar warga di tanah air.



 

Banyak warga Indonesia atau keturunan Indonesia di negeri Belanda. Ada bekerja di berbagai perusahaan di sana, petugas di KBRI atau pelajar dan peneliti di kampus-kampus Belanda.

 

Berada jauh dari tanah air, Idul Fitri merupakan momen mungkin sangat dirindukan. Bukan hanya sekadar masakan Indonesia yang khas dihidangkan saat hari berbahagia itu, tapi lebih dari itu yaitu suasana berkumpul dengan sanak famili dan saling bermaaf-maafan.

 

Klik Juga: Bripka Anra Nosa Jalani Puasa di Suhu 44 Derajat Celsius

 

Di Delft, kota pelajar di Belanda, Keluarga Muslim Delft (KMD) mengadakan Salat Idul Fitri berjamaah di Gymzaal Frederik Van Eedenlaan. Lapangan olahraga indoor ini disulap oleh panitia menjadi tempat salat untuk menyambut keluarga Indonesia di sekitar kota ini.

 

KMD mengkoordinasi acara dan setiap keluarga menyumbangkan berbagai hidangan Indonesia yang bisa disantap peserta setelah pelaksanaan shalat berjaamah.

 

MUSTARAKH GELFI

 

Jumari Kiswah memimpin khutbah Idul Fitri dengan memaparkan fakta tentang kebangkitan islam di dunia, termasuk Eropa. Untuk hal itu penting bagi individu muslim mempersiapkan diri menjadi khalifah dengan ‘tampil’ di bidang masing-masing.

 

“Ada sekitar 200 orang yang datang hari ini, mulai anak-anak sampai orang tua. Ada juga keluarga yang datang dari beberapa kota disekitar Delft seperti Den Haag”, ujar Aprima Dheo (mahasiswa master TU Delft) selaku koordinator pelaksana kegiatan.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline