RIAU ONLINE, PEKANBARU - Luapan Sungai Subayang di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, membuat empat desa terisolir. Keempat desa tersebut antara lain Lubuk Bigau, Pangkalan Kapas, Tanjung Permai dan Kebun Tinggi.
Kepala BPBD Kampar, Santoso mengakui, mereka hingga kini belum melakukan upaya bantuan maupun evakuasi terhadap warga di empat yang kini terisolir tersebut. Alasan tak ada akses menuju ke tempat menjadi kambing hitam.
"Kita akui kita memang belum pernah memberikan bantuan apapun lagi sejak akhir 2015 kemarin. Desa-desa di sana itu sangat sulit kita akses. Bahkan mustahil kita bisa memberikan bantuan kepada mereka lewat jalur darat," ujar Santoso kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (12/2/2016).
(Baca Juga: Anda Tinggal di Tambang dan Siak Hulu? Waspadalah)
Santoso menjelaskan, setidaknya ada 1.300 KK di keempat desa itu dengan julah jiwa 3.500. "Kondisi terakhir kita dapat laporan dari seorang kepala desa, keadaan warga sudah sangat mengkhawatirkan sekali. Ketersediaan pangan di sana sudah sangat menipis bahkan bisa dibilang langka," ucapnya.
"Putusnya akses jalan tersebut dikarenakan ada 8 jembatan menuju empat desa tersebut ambruk tergerus air banjir dari hulu Bukit Barisan. Selain itu banyak jalan tertimbun longsoran tanah tebing yang berada di sisi-sisi jalan. Itu cukup banyak longsorannya," jelas Santoso yang bertugas sejak awal 2016 ini.
Menyikapi hal ini rencananya dalam pekan ini BPBD Riau akan melakukan droping logistik di empat desa. "Kita akan melakukan droping logistik ke sana. Bagaimanapun caranya akan kita antarakan logistik itu. Kita akan meminta bantuan pusat meminjamkan heli. Namun jika memang tak ada, kita akan tetap mengirimkan bantuan lewat darat. Karena berbahaya sekali jika desa-desa tersebut terisolir tanpa ada logistik pangan di sana," pungkasnya.
Simak berita Banjir Sungai Kampar lainnya dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline