RIAU ONLINE, KAMPAR - Tradisi ini sudah lama hilang. Sekitar 15 tahun tak pernah lagi dipertontonkan dan dijalani oleh warga Desa Alam Panjang, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar.
Tradisi tersebut sebelumnya saban tahun dijalankan oleh warga desa menyambut perayaan hari kemenangan Idul Fitri. Di malam hari kemenangan tersebut, tua muda, laki-laki perempuan, anak-anak dan dewasa, tumpah ruah membawa obor di tangan masing-masing.
Tak hanya membawa obor saja. Kemeriahan semakin terasa saat pemuda desa mempertontonkan keterampilan mereka dalam berpencak silat.
Obor yang telah dipersiapkan itu terbuat dari bambu kemudian diisi dengan minyak tanah dan sumbu api obor.
Gambaran itulah Selasa malam, 4 Juni 2019, kembali dihidupkan, tradisi sudah lama hilang oleh pemuda desa bersama warga.
"Pawai obor diselingi pencak silat sudah lama hilang. Tradisi sudah lama hilang. Ini yang kami hidupkan kembali di malam takbiran tahun 2019 ini," kata Ketua Pemuda Desa Alam Panjang, Muhammad Syarif kepada RIAUONLINE.CO.ID.
Malam ini, mereka secara tertib dan teratur berjalan membawa obor di tangan masing-masing bergerak dengan berjalan kaki dimulai dari mesjid terbesar di desa tersebut.
Di tengah perjalanan, peserta pawai obor berhenti sejenak guna menyaksikan aksi jurus-jurus pencak silat dari pemuda desa.
"Ada tiga kali peserta pawai berhenti. Kala berhenti itulah, pemuda desa bersama warga lainnya, mempertontonkan beberapa jurus pencak silat mereka kuasai," tuturnya.