RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penulis buku best seller, tokoh pendidikan Indonesia serta seorang motivator tanah air, Abi Fakhri Nabhan Rabbani membeberkan kenapa umat Islam saat ini sangat sulit mendapatkan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah salat.
Selain karena kebiasaan, tak khusyuknya umat muslim dalam menjalankan kewajibannya itu juga karena sifat buruk yang ada di dalam dirinya sendiri, akhirnya hatinya tertutup dan mati.
"Berbicara salat khusyuk, kita harus memiliki hati yang lembut karena salat itu berada di dimensi yang lain. Kalau ada hatinya masih ada yang buruk, sulit untuk menuju ke sana. Karena salat itu merupakan hubungan hamba dengan Allah," katanya di Masjid Alfalah Darul Muttaqin, Senin, 11 Juni 2018.
Tambah pria kelahiran Rengat ini, agar mampu meraih kekhusyukan beribadah, dalam diri seorang muslim itu harus menghilangkan lima sifat tercela.
Sifat yang harus dihilangkan itu ialah sifat pemarah, mudah menilai orang lain dan berprasangka buruk sampai merasa sakit hati.
"Karena barang siapa yang dapat mengenal dirinya sendiri, maka dia akan berjumpa kepada Allah. Ini berlaku untuk kita semua. Tanpa terkecuali. Yang pertama jangan marah, tidak mudah menilai orang lain serta tidak pernah sakit hati lagi," jelasnya.
Sifat buruk selanjutnya yang harus dihilangkan ialah tidak kecewa dan sedih jika dizolimi dan yang terakhir berputus asa.
"Inilah lima ciri-ciri manusia berakhlak Alquran sebelum kita lebih dalam lagi memasuk ke dalam tahapan salat khusyuk. Sifat ini harus dihilangkan. Kalau ada hatinya masih buruk, sulit untuk menuju kesana," jelasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id