Gas 3 Kg Favorit Dipakai Pedagang Makanan

RIAUONLINE, PEKANBARU -  Pemakaian gas 3 Kilogram (Kg) dilakukan oleh pedagang makanan seperti pecel lele, nasi goreng, bakso, siomay, mie ayam dan penjaja gorengan, berdampak nyata terhadap ketersediaan gas tersebut terhadap konsumsi rumah tangga. 

 

Iza, warga Jalan Gunung Gayo, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya mengatakan, suaminya sudah tiga hari ini mencari gas 3 Kg tersebut di sekitar tempat tinggalnya. 

 

Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil. Ia terpaksa memasak menggunakan ranting kayu yang adi di belakang rumah ditambah dengan kayu-kayu bekas sisa bangunan. 



 

"Sudah tak tahu lagi. Saat kita tanyakan ke agen-agen dan kedai-kedai dekat rumah, jawabannya sama, gas habis. Padahal, kita tahu baru satu hari sebelumnya pasokan masuk. Entah kemana gas itu hilangnya," kata Iza kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu (10/6/2015). 

 

Ia hanya bisa menduga-duga, konsumsi rumah tangga diambil oleh para pedagang-pedagang tersebut, Padahal, aturannya mereka harus menggunakan gas 12 Kg. Apakah dengan alasan selisih dan untung pakai gas 3 Kg, maka jatah rumah tangga dikorbankan. 

 

Tiak hanya Iza saja, Hayatun, warga Jalan Jenderal, Labuhbaru Timur, Payung Sekaki, juga mengalami seperti Iza. Bahkan ia sudah dua hari ini tak lagi memasak pakai kompor gas. 

 

Demikian juga dengan Denny, warga Jalan Cempedak, Kelurahan Wonorejo, Marpoyan Damai. Biasanya ia siapkan dua tabung, satu untuk dipakai, satu lagi persiapan jika tabu dipakai tiba-tiba habis saat memasak.