PBNU Desak Evaluasi Sertifikasi Halal Usai Temuan Unsur Babi di Makanan

Gus-Yahya5.jpg
([Suara.com/Rakha Arlyanto])

RIAU ONLINE - Temuan unsur babi pada sejumlah produk makanan dengan sertifikat halal menjadi perhatian beberapa pihak, salah satunya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf meminta agar dilakukan evaluasi terhadap mekanisme sertifikasi halal di Indonesia.

"Itu berarti kalau masih ada produk label halal ternyata masih ada unsur non-halal, yang mengesahkan kehalalannya siapa? Yang mengeluarkan sertifikatnya siapa? Harus ada mekanisme yang di-review," kata Yahya, dikutip dari ANTARA, Selasa, 22 April 2025.

Yahya juga menegaskan bahwa perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut terhadap  lembaga pemeriksa halal yang terlibat dalam sertifikasi produk-produk tersebut.


Ia menyebut jaringan pemerintah yang saat ini menjalankan proses sertifikasi halal harus bertanggung jawab atas temuan ini.

"Saya kira harus diurus. Makanan itu yg memeriksa siapa lembaga pemeriksa halalnya? Dan pemeriksa prosesnya. Nanti ketahuan siapa lembaga pemeriksa halalnya," kata Yahya.

Yahya juga menyampaikan apresiasi atas  peran aktif masyarakat dalam mengungkap temuan ini. Menurutnya, inisiatif publik untuk melakukan verifikasi ulang atas produk-produk halal merupakan bentuk kontrol sosial yang positif.

"Bahwa masyarakat ada inisiatif memeriksa ulang, itu luar biasa. Publik secara fungsional bisa melakukan pengawasan dan saya kira ini sangat bagus," tuturnya. (ANTARA)