RIAU ONLINE - Sejak awal dirancang, anggaran untuk program makan bergizi gratis diperkirakan mencapai Rp 450 triliun per tahun. Saat program sudah berjalan, alokasi anggaran APBN 2025 hanya sebesar Rp 71 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyebut anggaran Rp 71 triliun untuk makan bergizi gratis itu hanya cukup sampai Juni 2025. Bahkan, belum mencakup semua anak di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto lantas memberikan kesempatan bagi pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten untuk turut mengucurkan dana yang dapat digunakan di program makan bergizi gratis.
“Pemda, para Gubernur, bupati, yang ingin ikut serta monggo. Kita buka siapapun yang mau ikut serta, boleh yang penting efisien, tepat sasaran dan tidak ada kebocoran,” ucap Prabowo, dikutip dari Suara.com, Senin 20 Januari 2025.
Belakangan, muncul usulan penggunaan dana zakat hingga pemangkasan anggaran infrastruktur untuk membiayai program makan bergizi gratis.
Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, mengungkap bahwa anggaran infrastruktur telah dipangkas untuk program makan bergizi gratis.
Hal ini sontak memancing jurnalis senior Hersubeno Arief yang konsentrasinya mengarah pada Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Melalui akun YouTube-nya, Hersubeno Point, Hersubeno Arief mengungkap kekhawatirannya akan masa depan IKN yang bisa saja terancam mangkrak, lantaran Prabowo memprioritaskan program makan bergizi gratis dan ketahanan pangan.
Video yang diunggah Hersubeno itu mengundang beragam komentar dari netizen.
“Apa kata Rocky tahun lalu benarkan, IKN bakal mangkrak boss,” tulis akun @Abdullahchairin.
“Proyek IKN harus dihentikan, groundbreaking itu semua tipuan, untuk membodohi rakyat dan investor asing, buat proyek pertanian modern rakyat butuh lapangan kerja dan pangan,” tulis @myazleoful.
“Proyek infrastruktur bukan dipangkas tapi dihentikan, alihkan buat perbaikan hukum dan kesejahteraan rakyat yang sudah rusak akibat ambisi Mulyono,” sahut @candrasusetyo6430.