RIAU ONLINE - Sejumlah nama besar di dunia politik Indonesia turut terseret dalam kasus Harun masiku yang kembali muncul ke permukaaan. Satu di antaranya Andi Widjajanto, yang disebut terkait dalam perkara ini.
Andi dikenal sebagai seorang akademisi dan politisi yang berpengaruh besar di Indonesia. Tak hanya di dunia akademik, Andi juga berkecimpung dalam pemerintahan, serta analisis strategi.
Dalam perkara Harun Masiku, Andi disebut menyumbangkan data dan analisis kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk melengkapi dokuman investigasi terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan. Sementara saat ini, Hasto telah ditetapkan sebagai tersangka.
Meski memiliki hubungan erat dengan PDIP, namun hal ini justru menjadi salah satu hal yang membuat Andi diduga kuat terlibat dengan kasus dan skandal Harun Masiku.
Lantas, siapa sebenarnya Andi Widjajanto?
Andi Widjajanto merupakan putra dari Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, yang juga mantan Pangdam IX/Udayana yang cukup aktif di perpolitikan Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai akademik di Universitas Indonesia sebagai dosen tetap terhitung sejak tahun 2002 lalu hingga tahun 2013.
Andi melanjutkan pendidikannya di London School of Economics, dan beberapa lembaga pendidikan bergengsi lainnya.
Tidak butuh waktu lama, Andi kemudian dikenal sebagai pakar perhubungan internasional dan pertahanan, yang kemudian menjadi bekal untuknya menjabat di beberapa posisi strategis di pemerintahan.
Nama Andi Widjajanto mengemuka ketika dirinya dipercaya sebagai salah satu konseptor dalam menyusun kampanye Presiden Joko Widodo pada tahun 2014 lalu. Keberhasilan mantan presiden tersebut cukup besar, mengingat ketatnya persaingan pada pilpres lalu.
Mengawali karir di dunia politik pada tahun 2014 lalu, ia kemudian pernah dilantik sebagai Sekretaris Kabinet di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Posisi strategis ini menjadikan perannya cukup besar dalam proses pengambilan keputusan di pemerintahan.
Hanya berlangsung kurang dari satu tahun, pada Agustus 2015 ia kemudian masuk ke dalam jajaran Penasihat Senior di Kantor Staf Presiden hingga tahun 2022 lalu, seperti dilansir dari Suara.com, Senin 6 Januari 2025.
Selanjutnya Andi diangkat menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional hingga tahun 2023, dan kini banyak dikenal sebagai analis dan peneliti di berbagai isu strategis di Indonesia.