Ketahanan Pangan dan Energi, Pemerintah Akan Manfaatkan Hutan Cadangan

Raja-Juli-Antoni05.jpg
(Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO)

RIAU ONLINE  - Pemerintah akan manfaatkan lahan hutan cadangan sebagai sumber ketahanan pangan, energi, dan air. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.

Menurut Raja Juli, rencana besar pemerintah ini akan menjadi dukungan langsung bagi program Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kami sudah mengidentifikasi 20 juta hektare hutan yang bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan, energi, dan air," kata Raja Juli, Senin, 30 Desember 2024, seperti dikutip dari ANTARA.

Dalam pembicaraan informal bersama Presiden Prabowo Subianto serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, ia menyebut salah satu fokus utama adalah budidaya padi gogo, yaitu padi yang dapat tumbuh di lahan kering.

Menhut memperkirakan ada potensi sekitar 1,1 juta hektare lahan yang bisa menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun. Jumlah ini setara dengan total impor beras Indonesia pada 2023.


Selain itu, pemerintah juga berencana menanam pohon aren sebagai sumber bioetanol.

“Satu hektare aren mampu menghasilkan 24 ribu kiloliter bioetanol. Jika kita menanam 1,5 juta hektare aren, kita bisa menghasilkan 24 juta kiloliter bioetanol, yang dapat menggantikan impor BBM sebesar 26 juta kiloliter,” katanya.

Ia mengatakan konsep ini akan mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperluas food estate hingga ke tingkat desa.

“Ini bukan hanya food estate besar, tapi juga lumbung pangan kecil di kabupaten, kecamatan, bahkan desa,” katanya.

Meskipun tugas utama swasembada pangan dan energi tetap berada di Kementerian Pertanian dan ESDM, Kementerian Kehutanan akan berperan sebagai penyedia lahan untuk program ini. (ANTARA)