49 Calon Menteri Kabinet Prabowo Wajib Teken Pakta Integritas, Apa Isinya?

Prabowo-usai-rapat-di-DPR-RI1.jpg
(Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO)

RIAU ONLINE - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sebanyak 49 tokoh yang disebut-sebut sebagai calon menteri. Di balik itu, ada pakta integritas dan harus diteken para tokoh yang dipanggil ke Kertanegara, sebagai bentuk komitmen bekerja dalam kabinet Prabowo.

Tito Karnavian, satu dari puluhan tokoh calon menteri yang sudah dipanggil Prabowo mengakui sudah meneken adanya pakta integritas tersebut. Bahkan hal itu sudah dilakukannya sejak sepekan yang lalu.

"Ya pakta integritas minggu lalu (diteken) di antaranya ya mengenai masalah apa bekerja maksimal, menjaga pluralisme, tidak melakukan hal hal yang tidak baik negatif khusunya tindak pidana korupsi dan lain-lain seperti itu," kata Tito usai bertemu Prabowo, dikutip dari Suara.com, Selasa, 15 Oktober 2024.

Tito mengaku sempat bingung saat tiba-tiba diminta menandatangani pakta integritas tersebut.

"Saya kurang tahu, tapi dipanggil untuk menandatangani itu dan hari itu," katanya.


Kemudian, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar yang juga berpeluang masuk dalam kabinet Prabowo mengaku ikut meneken pakta integeritas.

"Iya. Kesiapan iya. Kedepan mohon doanya bersama sama temen temen wartawan," katanya.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa para calon menteri tersebut diminta untuk meneken pakta integritas. Ia menyebut hal ini merupakan keinginan langsung Prabowo.

"Iya, itu (pakta integeritas) keinginan dari Presiden terpilih untuk yang membantu di kabinet itu ada beberapa poin yang dicantumkan dlaam pakta integ untuk ditandatangan untuk calon menteri yang sudah dipastikan akan mendampingi," tuturnya.

Adapun 49 tokoh yang sudah menghadap Prabowo di Kertanegara, yakni:

1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
4. Pegiat HAM, Natalius Pigai
5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya
13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
18. Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman
29. Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
30. Akademisi Prof Rachmat Pambudy
31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
33. Dody Hanggodo
34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
35. Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar
36. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
37. Menteri BUMN, Erick Thohir
38. Menpora, Dito Ariotedjo
39. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
40. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
41. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan
42. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
44. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
45. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
46. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
47. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), M Herindra
48. Politisi Golkar, Meutya Hafid
49. Ketua DPD RI Sultan B Najamudin.