RIAU ONLINE - Proyek Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang senilai 164 juta Euro atau Rp2,7 triliun terimbas serangan ransomware di Pusat Data Nasional Sementar (PDNS).
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen APTIKA) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Hokky Situngkir mengungkapkan, meskipun tidak menyerang PDN Cikarang, Kominfo sepertinya banyak evaluasi soal efek tersebut.
"Harus diakui bahwa insiden PDNS itu mempengaruhi bagaimana kami memperbaiki proses pengembangan dan sebagainya," kata Hokky, dikutip dari Suara.com, Jumat, 9 Agustus 2024.
Hokky menyebutkan, proyek tersebut sudah berjalan 70 persen dari sisi infrastruktur dan 80 persen di unsur desain. Namun, peresmian proyek kemungkinan diundur dari rencana awal, dari yang sebelumnya Agustus 2024 menjadi awal tahun 2025.
"Yang jelas kami mungkin akan bisa aktif mungkin tahun depan awal. Tapi secara umum infrastruktur, desain, itu sudah naik (prosesnya) beberapa persen, dan kita evaluasi terus menerus security, backup, rancangannya, itu saat ini mungkin yang bisa kami sampaikan," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo Usman Kansong menyatakan bahwa peresmian PDN pertama milik Pemerintah RI ini tetap dilakukan sesuai rencana, yakni pada 17 Agustus 2024.
"Tetap jalan, ini kan yang sudah kami lakukan sebelumnya. Mau ada kasus ini (serangan ransomware ke PDNS 2) kami kan tetap jalan. Itu kan rencana kami (17 Agustus 2024) diresmikan. Tetapi itu diresmikan fisiknya," ungkapnya pada Jumat, 26 Juli 2024.