RIAU ONLINE - Berakhir sudah pelarian buronan paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang, di Indonesia setelah ditangkap Polri di Badung, Bali, Kamis, 30 Mei 2024.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, mengungkap pelarian diri Chaowalit hingga berlabuh di Indonesia. Wahyu menyebut Chaowalit masuk ke Indonesia sejak 8 Desember 2023 silam lewat jalur laut.
"Diketahui buronan tersebut dia masuk ke Indonesia pada 8 Desember 2023 melalui jalur perairan laut Thailand menggunakan speed boat 200 PK, memakan waktu perjalanan 17 jam," ujar Wahyu dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, dikutip dari kumparan, Senin, 3 Juni 2024.
Selanjutnya kata Wahyu, Chaowalit setibanya di Indonesia dibantu seorang WNI berinisial FS, yang juga membantu untuk membuat identitas palsu atas nama Sulaiman.
"Kemudian, sampai di Indonesia ada WNI inisial FS yang sebelumnya sudah dikenalkan saksi di Thailand untuk membantu buronan membuat identitas palsu sebagai WNI atas nama Sulaiman," jelasnya.
"Identitas palsu tersebut berupa KTP, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur, dan untuk para pelaku ini masih dalam pencarian," lanjut Wahyu.
Wahyu menyebut Chaowalit berpindah-pindah tempat di beberapa apartemen dan hotel di Medan, Sumatera Utara. Ia juga berpindah lokasi hingga menuju Bali sejak 20 Mei untuk berlibur.
"Kemudian diketahui juga buronan ini pindah-pindah tempat di beberapa apartemen dan hotel di Kota Medan serta beberapa kali juga berganti-ganti yang menemani. Kemudian buronan berada di Bali sejak 20 Mei untuk berlibur," pungkasnya.
Menurut Bangkok Post, Chaowalit Thongduang merupakan tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada 2 September 2019 di ProvinSi Phatthalung.
Pengadilan Phatthalung menjatuhkan vonis 20 tahun enam bulan pada Januari 2022. Kemudian pada 7 Agustus 2023, Chaowalit dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat.
Pada 20 Oktober 2023, Chaowalit dibawa sipir penjara ke RS Maharat Nakhon Si Thammarat untuk perawatan gigi. Setelah sampai di sana, dokter menunda pemeriksaan itu.
Chaowalit terjatuh ke lantai saat hendak dibawa kembali ke penjara. Ia lalu dirawat di lantai 6 rumah sakit tersebut dengan kaki diborgol di tempat tidur dan dua sipir yang ditugaskan untuk mengawasinya.
Chaowalit lantas dinyatakan hilang pada Minggu, 22 Oktober pagi. Polisi dan tentara Thailand ditugaskan membantu pencarian Chaowalit. Komandan penjara bahkan menawarkan hadiah 100 ribu Baht bagi yang mengetahui keberadaan Chaowalit.
Sampai pada akhirnya Chaowalit ditangkap di Badung, Bali pada Kamis, 30 Mei 2024 pagi.
Chaowalit tercatat terlibat dalam 12 kasus kriminal. Kasus yang melibatkan Chaowalit di antaranya percobaan pembunuhan, penyusupan dan kepemilikan senjata ilegal, dan bahan peledak tingkat militer.