RIAU ONLINE - Zulfiqar Mohammad Chairuddin menjadi salah seorang jemaah haji yang berangkat lebih cepat dari rata-rata jemaah lainnya.
Zulfiqar yang baru berusia 19 tahun harus menggantikan jatah haji ayahnya yang sedang dalam kondisi sakit komplikasi.
Zulfiqar, di satu sisi merasa senang lantaran bisa berangkat ke tanah suci. Namun, disisi lainnya, dirinya juga merasa sedih dengan kondisi sang ayah.
“Rasanya campur aduk, sih, kayak ada senangnya, ada sedihnya. Soalnya, kan, menggantikan bapak. Yang harusnya saya yang nganterin bapak, jadi bapak yang anterin saya,” ungkap Zulfiqar, dikutip dari Kumparan.com, Sabtu 11 Mei 2024.
Zulfiqar berangkat ke tanah suci bersama ibunya, setelah kesepakatan keluarga. Mulanya, kakaknya lah yang seharusnya menggantikan sang ayah. Namun, kakak Zulfiqar tidak menyanggupi lantaran harus menyesuaikan jadwal dengan pekerjaan.
“Awalnya yang harus berangkat kakak saya cuma kakak saya setelah diomongin sama satu keluarga ternyata ada pekerjaan, jadi tidak bisa menyanggupi, jadi akhirnya saya,” terang Zulfiqar.
Sebagai jemaah termuda, Zulfiqar mengaku siap menjalankan ibadah panjang di tanah suci. Meskipun dirinya sempat ragu, lantaran tekanan mental yang harus dihadapinya saat menjalankan ibadah dengan jemaah seusia ayahnya.
“Insyaallah siap. Mungkin masih sedikit ragu ya, karena masih muda. Masih agak bingung aja, Mas, kenapa akhirnya saya bisa berangkat haji tahun ini,” ujarnya.
Dalam perjalanan ibadahnya kali ini, Zulfiqar juga mengaku mendapat amanah khusus dari sang Ayah. Yaitu, menjaga ibunya selama perjalanan panjang di tanah suci.