Kader Partai Demokrat Ini Sebut 90 Persen Caleg Terpilih karena Politik Uang

Money-Politik-di-Pemilu.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Calon anggota legislatif yang merupakan kader Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, gagal di Pemilu 2024 lalu. Jansen padahal sudah habis-habisan melakukan sosialisasi di daerah pemilihannya (dapil).

Jansen maju sebagai caleg DPR RI dari Dapil 3 Sumatera Utara (Sumut). Namun, Jansen hanya meraup 11.997 suara.

"Aku masang hampir 12 ribu APK. Kalau di DKI ada Masinton yang di tiap jalan ada, aku membuat itu di dapilku. Dapil 3 Sumut di 10 kabupaten," kata Jansen di Youtube Total Politik, dikutip dari Suara.com, Jumat, 3 Mei 2024.

Jansen mengaku berkampanye dengan cara lama, dengan memasang APK sebanyak-banyaknya dan menggelar pertemuan-pertemuan.

Tapi menurutnya, cara itu terbukti tidak ampuh meraup suara. Ia menyebut hal ini karena politik uang.



"Karena aku berpikir, politik uangnya tidak separah ini. Ini di luar prediksi. Aku masih mendatangi dengan pendekatan klasik. APK-nisasi, plus buat pertemuan, banyak pertemuan. Pidato sampaikan visi misi ternyata faktanya tidak laku. Kemarin memang politik uangnya luar biasa. Ugal-ugalan," ujar dia.

Jansen bahkan tidak ragu menyebut bahwa 90 persen caleg terpilih pada Pileg 2024 karena politik uang.

"Makanya aku mengatakan, 90 persen caleg terpilih di Pemilu kemarin itu karena politik uang aku tidak ragu mengatakan itu," ucap dia.

Ia menilai para wakil rakyat yang terpilih karena politik uang tidak akan memikirkan rakyat.

"Paling minimum sudah jelas tidak memikirkan rakyat lah. Dia juga manusia normal gimana aku kembalikan uangku puluhan miliar yang habis di pileg kemarin," ujar dia.

"Bagaimana jadi negara maju kalau hampir 90 persen anggota DPRD kabupaten, provinsi dan RI lahir dari politik uang. Sedangkan negara ini bisa maju karena kebijakan para pejabat elected, politisinya. Itu makanya sistem Pemilu harus kita ubah," ujar Jansen.